Ketua Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih mengatakan strategi penanganan di hulu akan menentukan pengendalian atau penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air.ini perlu kita tanggulangi bersama
"Bila persoalan di hulu tidak diselesaikan atau diperhatikan dengan baik, maka selamanya masalah di hilir akan terus terjadi," kata dia saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Apalagi, saat ini hiruk pikuk yang terjadi di hilir cukup luar biasa terutama masalah pelayanan termasuk pula pengeluaran atau biaya yang lebih besar lagi bila masalah di hulu tidak diatasi dengan baik.
Sehingga, memaksimalkan strategi vaksinasi dan penegakan kegiatan protokol kesehatan di hulu menjadi suatu keharusan dan strategis dalam mengatasi pandemi COVID-19.
'
Baca juga: Satgas: Kepatuhan protokol kesehatan belum meningkat signifikan
Selama 10 bulan terakhir pandemi terjadi di Tanah Air, belum semua daerah yang bisa menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar.
"Tidak terlalu kelihatan dampaknya bisa menurunkan angka kejadian," ujar dia.
Oleh sebab itu, lanjut dia, berbicara masalah wabah infeksi seperti COVID-19 maka harus memerhatikan dua hal penanganan yakni di hulu dan di hilir.
"Di hilir, kawan-kawan yang sakit harus segera ditemukan kemudian diisolasi dan diobati sampai sembuh. Hal tersebut merujuk pada 3T yakni testing, tracing dan treatment," katanya.
Baca juga: Kepatuhan pada protokol kesehatan di Sumatera dan Papua paling rendah
Tidak hanya sampai di situ, menurut dia, bagi orang-orang yang sudah berhasil ditelusuri, maka pada saat bersamaan fasilitas layanan kesehatan juga harus tersedia atau mendukung.
Sebab, lanjut dia, belakangan sudah berita yang beredar bahwa ada masyarakat yang terinfeksi COVID-19 namun tidak sempat tertangani dengan baik sehingga meninggal dunia.
"Ini perlu kita tanggulangi bersama," ujar dia.
Terakhir, ia mengatakan yang akan ditargetkan betul di 2021 sepertinya mengarah pada dua hal yakni penguatan protokol kesehatan dan vaksinasi.
Untuk mencapai dua target tersebut tidak akan mudah karena menyangkut budaya dan psikologi masyarakat yang berbeda-beda. Meskipun demikian, jika dikerjakan atau penguatannya dilakukan dengan baik, maka pandemi bisa segera berakhir.
Baca juga: Satgas: Kepatuhan pada protokol saat libur Natal-Tahun Baru turun
Baca juga: Satgas COVID-19: Tingkat kepatuhan memakai masker hanya 59,32 persen
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021