Penerapan rencana koridor perjalanan atau travel bubble antara Indonesia dan Singapura diutamakan untuk Kota Batam dan Kabupaten Bintan di Kepulauan Riau.Saya bicara dengan Menteri Luar Negeri Singapura dan Ibu Menlu, kami menggagas travel bubble. Batam dan Bintan ajuan utama.
"Saya bicara dengan Menteri Luar Negeri Singapura dan Ibu Menlu, kami menggagas travel bubble. Batam dan Bintan ajuan utama," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Batam, Jumat.
Namun, kata dia mengingatkan, untuk menerapkan travel bubble, protokol kesehatan harus dipatuhi dengan ketat dan disiplin, yaitu mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Baca juga: Singapura buka "travel bubble" bisnis untuk semua negara mulai Januari
Selain itu, testing, tracing dan isolasi mandiri juga harus diperkuat, berbarengan dengan percepatan distribusi vaksin.
Apabila hal itu dilaksanakan dan dukungan dari kementerian lembaga terkait dapat dikantongi, Batam dan Bintan dapat dibuka dalam travel bubble.
"Saya tidak bisa janji muluk-muluk. Saya harus hati-hati menaruh harapan tinggi. Mudah-mudahan bisa diwujudkan, paling tidak Batam dan Bintan bisa terbuka kembali," kata dia.
Travel bubble, kata Menteri, hanya dapat dilaksanakan apabila penularan COVID-19 di Batam bisa stabil dan rendah.
Baca juga: Sandiaga Uno kunjungi Batam, tinjau protokol kesehatan dan pariwisata
Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyatakan sejak beberapa pekan yang lalu, angka penularan COVID-19 di daerah setempat relatif menurun.
"Angka COVID-19 sudah melandai," kata dia.
Semua program telah dilaksanakan dengan baik, termasuk program vaksinasi COVID-19 yang dimulai Jumat (15/1).
"Harapan kami imun masyarakat bagus dan ekonomi tumbuh dapat terwujud," kata dia.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021