• Beranda
  • Berita
  • Hongaria resmi beli vaksin Sputnik V Rusia, pertama di Uni Eropa

Hongaria resmi beli vaksin Sputnik V Rusia, pertama di Uni Eropa

22 Januari 2021 18:11 WIB
Hongaria resmi beli vaksin Sputnik V Rusia, pertama di Uni Eropa
Seorang perawat memperlihatkan sebuah kotak dengan vaksin Rusia "Sputnik-V" melawan penyakit virus korona (COVID-19) disiapkan untuk suntikan dalam tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Tatyana Makeyeva/aww/cfo.

Saya merasa sangat senang untuk mengumumkan bahwa kami telah menandatangani sebuah kontrak hari ini, di mana Hongaria dapat membeli jumlah besar vaksin Rusia dalam tiga tahap

Hongaria meresmikan kontrak pembelian vaksin COVID-19 Sputnik V buatan Rusia, yang pertama di Uni Eropa, kata Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto saat konferensi pers di Moskow pada Jumat.

Melalui unggahan video di laman Facebook miliknya, Szijjarto saat konferensi gabungan dengan menteri kesehatan Rusia mengatakan bahwa vaksin akan tiba dalam tiga tahap, dan penjelasan rinci mengenai jumlah pengirim akan dirilis nanti.

Kontrak pembelian diteken beberapa hari setelah regulator obat Hongaria memberikan izin penggunaan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca Inggris dan vaksin Sputnik V dari Rusia, ketika Budapest berupaya mencabut langkah penguncian COVID-19 guna meningkatkan perekonomian. Badan Medis Eropa (EMA) belum merestui vaksin AstraZeneca ataupun Sputnik V.

"Saya merasa sangat senang untuk mengumumkan bahwa kami telah menandatangani sebuah kontrak hari ini, di mana Hongaria dapat membeli jumlah besar vaksin Rusia dalam tiga tahap," tutur Szijjarto.

Menurutnya, ini akan memungkinkan Hongaria untuk segera mencabut pembatasan COVID-19.

EMA diharapkan dapat menetapkan vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca-Universitas Oxford pada 29 Januari.

Para ilmuwan menyatakan keprihatinan tentang kecepatan Moskow meluncurkan vaksin buatannya, memberi lampu hijau untuk vaksin di dalam negeri dan memulai vaksinasi massal sebelum uji klinis komprehensif untuk menguji keamanan dan keampuhan vaksin rampung.

Moskow mengklaim bahwa vaksin Sputnik V buatannya 92 persen ampuh melindungi masyarakat dari COVID-19 berdasarkan hasil uji sementara, tetapi belum ada data lengkap uji klinis yang dirilis.

Rusia pada Rabu mengajukan pendaftaran vaksin Sputnik V di Uni Eropa sebelum peninjauan EMA bulan depan.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Hongaria minta regulator beri jawaban terkait vaksin COVID China

Baca juga: Slovakia dan Hongaria mulai vaksinasi COVID-19

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021