"Bantuan tersebut terdiri dari makanan siap saji, tenda, paket sembako, makanan anak, matras, selimut dan dua unit generator kapasitas 2.800 watt yang dibutuhkan pengungsi," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos M Safii Nasution melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan begitu mengetahui adanya banjir di Kabupaten Paniai, Menteri Sosial langsung memerintahkan tim untuk mengirimkan bantuan bencana alam ke lokasi.
"Kami mengalami kendala untuk sampai ke sana karena cuaca buruk sehingga menginap dulu di Timika," ujar dia.
Selain itu, Kemensos juga mengirimkan bantuan cadangan beras pemerintah sebanyak 2,5 ton dari gudang di Nabire. Namun, beras tersebut baru akan sampai Senin (25/1) dan langsung didistribusikan.
Kemudian Kemensos juga menerjunkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Kemensos di Jayapura, Papua, serta personel program keluarga harapan (PKH).
Tagana, tim LDP dan personel PKH akan bekerja bersama dengan TNI-Polri serta pemerintah daerah untuk memberikan konseling kepada warga yang terdampak banjir bandang agar kondisi sosial psikologisnya segera pulih.
Sementara itu, Kepala Suku Paniai Alfon Sadi mengaku senang dengan bantuan dari pemerintah pusat.
"Kami sudah empat hari di pengungsian. Bantuan ini bentuk perhatian pemerintah kepada kami," kata Alfon.
Alfon berharap pemerintah pusat dan pemerintah daerah juga membantu pembangunan kembali rumah mereka yang rusak akibat banjir serta menormalisasi sungai agar bencana banjir tidak terjadi lagi.
"Kami sumbangkan sebagian tanah warga untuk normalisasi sungai. Tapi mohon bantu kami bangun rumah kembali," ujar dia.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Paniai Anwar H Damanik mengatakan pemerintah daerah setempat akan segera melakukan normalisasi sungai selebar lima meter dengan panjang tiga kilometer hingga ke muara sungai di Danau Paniai.
"Pak Bupati sedang berada di Jakarta untuk bertemu dengan Kementerian PUPR guna membantu normalisasi sungai dan membangun kembali rumah warga yang rusak," ujar Anwar.
Pemerintah daerah juga telah menyiapkan dana stimulan pembangunan rumah layak huni bagi warga terdampak banjir.
"Kami sudah siapkan juga di APBD untuk pembangunan itu," ujarnya.
Bencana banjir bandang yang terjadi di Kampung Uwibutu-Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua, dipicu kondisi tanah yang labil.
BPBD Kabupaten Paniai melaporkan tiga unit rumah ikut hanyut. Selain itu, delapan rumah warga dan satu fasilitas pendidikan sekolah dasar rusak berat. Kemudian 71 Kepala keluarga dilaporkan terdampak banjir bandang.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021