"Hasil tes usap massal kepada warga binaan dan pegawai Lapas Narkotika Cirebon terdapat 20 yang terkonfirmasi positif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni di Cirebon, Ahad.
Pada Kamis (21/1) lalu, sebanyak 672 warga binaan Lapas Narkotika Cirebon mengikuti tes usap massal, setelah ada tiga petugas yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan mereka pernah berinteraksi.
Enny mengatakan dari 20 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, untuk warga binaan dilakukan isolasi mandiri di Blok D44, sedangkan penjaga kantin isolasi di rumah.
Baca juga: Tempat penyimpanan vaksin COVID-19 di Cirebon sudah siap
Baca juga: Positif COVID-19 di Cirebon mencapai 3.860 kasus hingga akhir 2020
Semua yang terkonfirmasi positif COVID-19 tidak mengalami gejala apa pun, sehingga hanya dilakukan isolasi mandiri saja.
"Warga binaan di isolasi di Blok D44. Pegawai kantin di isolasi di rumah sesuai domisili yaitu Kecamatan Arjawinangun," tuturnya.
Pihaknya juga telah melakukan desinfeksi seluruh ruangan yang berada di Lapas Narkotika Cirebon, termasuk kantin, meskipun tidak di tutup.
"Seluruh ruangan sudah didesinfeksi termasuk kantin, namun kantin belum pernah tutup sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan makanan dan minuman warga binaan," katanya.
Pada Ahad ini, di Kabupaten Cirebon, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 kembali meningkat dengan penambahan kasus sebanyak 72 orang dan 20 di antaranya dari Lapas Narkotika Cirebon.
Dengan penambahan kasus tersebut, maka total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Cirebon menjadi 4.926 orang dengan perincian 4.148 sembuh, 280 meninggal dunia dan 498 perawatan.*
Baca juga: Dinkes Cirebon: Rumah sakit kekurangan SDM untuk penanganan COVID-19
Baca juga: Jalani tes antigen, 22 calon penumpang kereta Cirebon positif COVID-19
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021