• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah mulai tawarkan ORI-019 untuk biayai APBN dan vaksinasi

Pemerintah mulai tawarkan ORI-019 untuk biayai APBN dan vaksinasi

25 Januari 2021 10:02 WIB
Pemerintah mulai tawarkan ORI-019 untuk biayai APBN dan vaksinasi
Tangkapan layar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman pada peluncuran penawaran ORI-019 secara virtual di Jakarta, Senin (25/01/2021). (ANTARA/Dewa Wiguna)

Saya mengajak masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam penerbitan ORI-019 sebagai salah satu upaya bersama pulihkan negeri, bangkitkan investasi.

Pemerintah mulai menawarkan penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI-019 kepada masyarakat yang hasilnya akan digunakan untuk memenuhi target pembiayaan APBN 2021 termasuk membiayai penanganan pandemi COVID-19, salah satunya program vaksinasi gratis.

“Saya mengajak masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam penerbitan ORI-019 sebagai salah satu upaya bersama pulihkan negeri, bangkitkan investasi,” kata Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman pada peluncuran virtual ORI-019 di Jakarta, Senin.

Pemerintah menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel itu mulai 25 Januari hingga 18 Februari 2021 sebagai instrumen investasi dengan tingkat kupon mencapai 5,57 persen per tahun.

Baca juga: Menkeu jamin anggaran vaksinasi tersedia

Penerbitan ORI seri 019 ini mempunyai tenor tiga tahun yang jatuh tempo pada 15 Februari 2024.

Masyarakat dapat membeli obligasi ritel ini dengan minimum pemesanan Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar.

Luky menjelaskan pemesanan dapat dilakukan melalui 26 kanal daring sebagai mitra distribusi yang bekerja sama dengan pemerintah melalui empat tahap yaitu pendaftaran, pemesanan, pembayaran dan penyelesaian atau konfirmasi.

Baca juga: Pemerintah sediakan anggaran pengadaan vaksin Rp73 triliun

Sebanyak 26 mitra distribusi itu yakni 16 bank umum, empat perusahaan efek, tiga perusahaan efek khusus dan tiga perusahaan teknologi berbasis finansial (tekfin) peer-to-peer lending.

Bank umum itu yakni Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Maybank Indonesia dan Bank CIMB Niaga.

Kemudian, Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia dan Bank Victoria International.

Empat perusahaan efek antara lain Trimegah Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.

Selain itu tiga perusahaan efek khusus adalah Bareksa Portal Investasi, Star Mercato Capitale (Tanamduit) dan Nusantara Sejahtera Investama (Invisee).

Baca juga: Sahroni minta KPK awasi anggaran pengadaan vaksin COVID-19

Terakhir tiga perusahaan tekfin yaitu Investree Radhika Jaya (Investree), Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) dan Lunaria Annua Teknologi (Koinworks).

Tahun ini pemerintah berencana menawarkan enam seri SBN ritel yang dijual daring dengan diawali penawaran perdana ORI seri 019 ini.

Sebelumnya, pemerintah menerbitkan tujuh SBN ritel pada 2020 yaitu SBR009, SR012, ORI017, SR013, ORI018, ST007 dan Cash Waqf SWR001, dengan total perolehan dana mencapai Rp76,93 triliun.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021