Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi triwulan IV 2020 mencapai Rp214,7 triliun, tumbuh 3,1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 dan meningkat 2,7 persen dari triwulan sebelumnya.Yang menarik, antara PMA-PMDN di kuartal IV ini, PMA lebih tinggi dari PMDN.
Realisasi investasi sepanjang triwulan IV 2020 itu terdiri atas Rp111,1 triliun penanaman modal asing (PMA) atau setara 51,7 persen, dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp103,6 triliun (48,3 persen) dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 294.780 orang dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 294.780 orang.
"Yang menarik, antara PMA-PMDN di kuartal IV ini, PMA lebih tinggi dari PMDN," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers virtual, Senin.
Baca juga: Lampaui target, realisasi investasi 2020 capai Rp826,3 triliun
Berdasarkan data BKPM, pada triwulan IV 2020, capaian PMA sebesar Rp111,1 triliun, tumbuh 5,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, PMDN tercatat hanya tumbuh 0,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp103,6 triliun.
Menurut Bahlil, kenaikan PMA disebabkan salah satunya oleh optimisme investor asing karena dua hal, yakni program vaksinasi Covid-19 dan pengesahan UU Cipta Kerja.
"Kenapa PMA-nya lebih besar? Kita tahu di kuartal IV, kasus pandemi sudah ada vaksinasi, itu sudah membuat rasa percaya diri teman-teman investor asing di Indonesia. Kedua, pengesahan UU Cipta Kerja itu cukup memberi pengaruh positif bagi kelangsungan investor asing di Indonesia," tuturnya.
Baca juga: Sri Mulyani paparkan 8 keunggulan LPI
Secara rinci, BKPM mencatat sebaran lima sektor realisasi investasi teratas yakni transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; perumahan, kawasan industri dan perumahan; dan konstruksi.
Sementara itu, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah menempati daerah tujuan utama realisasi investasi triwulan IV 2020.Lima negara asal investasi yaitu Singapura, China, Hong Kong, Korea Selatan, dan Jepang.
Baca juga: Menteri Erick: SWF percepat investasi masuk ke dalam negeri
Berdasarkan wilayah, investasi di luar Jawa pada triwulan IV 2020 meningkat menjadi 52,8 persen dengan capaian Rp113,4 triliun, lebih tinggi dari capaian di Jawa yang sebesar Rp101,3 triliun atau 47,2 persen.
"Ini sekali lagi saya katakan, dampak pembangunan infrastruktur lima tahun kemarin cukup signifikan. Ini jawaban dalam konteks realisasi investasi. Karena syarat mutlak bagi investor melakukan realisasi investasi di wilayah itu salah satu diantaranya infrastruktur memadai. Alhamdulillah sekarang investasi berkualitas itu sudah mulai terasa, tidak hanya berpusat di Jawa tapi juga di luar Jawa," katanya.
Secara akumulasi, realisasi investasi Januari-Desember 2020 mencapai Rp826,3 triliun, melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp817,2 triliun. Total realisasi investasi itu terdiri atas PMA sebesar Rp412,8 triliun atau mencapai 49,9 persen dari total realisasi investasi. Sementara sisanya berasal dari PMDN sebesar Rp413,5 triliun atau sebesar 50,1 persen.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021