Dalam keterangan tertulis, Senin, salah satu alasan Tamirlan hengkang adalah ketidakpastian kompetisi sepak bola di Indonesia sehingga tak ingin terus-menerus menunggu sementara ada kebutuhan yang mesti dipenuhi.
"Kedua belah pihak, Persita dan Tamirlan sama-sama sepakat mengakhiri kontrak yang berlaku sampai Desember 2020 lalu. Jadi mulai 2021 ini, Tamirlan sudah tidak lagi tercatat sebagai pemain Persita," kata manajer Persita I Nyoman Suryanthara.
Tamirlan didatangkan manajemen Persita pada Januari 2020 dan menjadi benteng andalan dari tiga laga Persita pada musim 2020. Petualangannya berakhir lebih awal karena pandemi COVID-19.
Nyoman mengaku sangat kehilangan Tamirlan, namun dia tak bisa menahan kepergian bek itu akibat kompetisi yang tidak jelas.
Baca juga: Sepak bola Indonesia kembali jadi doa Simic di usia ke-33
"Kami tentu sangat menyayangkan keputusan Tamirlan. Apalagi dari tiga pertandingan di Liga 1 2020, penampilan Tamirlan juga tidak buruk. Di tim juga dia cepat beradaptasi. Tentu Persita sangat kehilangan," kata dia.
Tamirlan mengaku berat meninggalkan Persitan karena belum lama mengabdi untuk tim kebanggaan masyarakat Tangerang ini, tetapi dia tidak mau terus menunggu hal yang tak pasti.
"Kompetisi kan sudah berhenti sekarang. Sementara saya sebagai pemain profesional kan tetap harus berlatih dan bermain di permainan resmi. Tidak mungkin saya hanya berlatih tanpa bermain. Jadi itulah kenapa saya memutuskan untuk pulang ke negara saya," kata dia.
Dengan demikian, Persita sudah kehilangan tiga pemain asingnya.
Mateo Bustos menjadi pemain pertama yang kembali ke Argentina dan mengakhiri kerja sama yang disusul Eldar Hasanovic yang mudik ke Bosnia Herzegovina karena kondisi kompetisi belum juga bergulir.
Baca juga: Manajemen Bali United tunggu surat resmi soal musim 2021
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021