Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa penyelanggaraan Olimpiade 2020 Tokyo hingga kini masih sesuai jadwal digelar pada Juli-Agustus.
Oktohari menuturkan kepastian ini didapat setelah pihaknya bertemu dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach dan perwakilan komite Olimpiade nasional dari berbagai negara.
"Thomas Bach menyampaikan terkait isu-isu yang berkembang di luar. IOC dan NOC Jepang memastikan bahwa Olimpiade Tokyo akan dibuka 23 Juli,” kata pria yang akrab disapa Okto itu dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Senin.
Santer beredar kabar Tokyo ingin keluar dan tak ingin menyelenggarakan Olimpiade. Namun pemerintah dan Komite Olimpiade Jepang membantah laporan tersebut.
Dengan begitu, KOI pun hingga kini masih meyakini Olimpiade Tokyo akan digelar Juli sehingga persiapan para atlet juga akan terus dilakukan terutama untuk lanjutan kualifikasi.
Baca juga: Persiapan Olimpiade Tokyo jadi agenda kerja perdana Luhut di PASI
Begitu pun dengan masalah teknis pengiriman tim ke Tokyo, KOI masih menunggu bagaimana protokol yang dipersiapkan panitia dan pemerintah Jepang.
Meski begitu, Sekretaris Jenderal KOI Ferry Kono menyatakan KOI dan Ketua Kontingen (CdM) Indonesia untuk Olimpiade sudah mulai menyiapkan berbagai opsi dan skenario keberangkatan tim nanti.
"Berkaitan dengan proses pengiriman atlet ke Olimpiade, KOI akan bekerja sama dengan CdM. Namun kami belum bisa pastikan karena kami masih menunggu protokol kesehatan yang akan dikeluarkan pemerintah Jepang," ujar Ferry.
"Khusus karantina kami sudah siapkan alternatif. Bisa dilakukan di pelatnas setiap cabor atau di Jepang. Tapi ini masih plan A dan plan B," tambah dia.
Hingga saat ini, Indonesia baru meloloskan empat atlet ke Tokyo, yaitu Lalu Muhammad Zohri dari atletik, Vidya Rafika dari menembak, serta dua atlet panahan dari nomor recurve putra dan putri.
Baca juga: Presiden IOC: Semua pihak bertekad gelar Olimpiade Tokyo
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021