• Beranda
  • Berita
  • Ventilator PHC Indonesia buatan lokal berstandar internasional

Ventilator PHC Indonesia buatan lokal berstandar internasional

26 Januari 2021 21:48 WIB
Ventilator PHC Indonesia buatan lokal berstandar internasional
Menteri Riset dan Teknologi RI Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro didampingi Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meninjau lokasi produksi alat kesehatan di PT PHCI, Kawasan Industri MM2100, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa, 26/01/2021. ANTARA/Pradita Kurniawan Syah.
Alat kesehatan ventilator continuous positive airways pressure (CPAP) Vent-I Essential 3.5. yang produksi PT Panasonic Health Care Indonesia  merupakan produk buatan lokal berstandar internasional sebagai wujud kontribusi anak bangsa dalam membantu penanganan COVID-19.

"Ventilator ini merupakan buah kerja sama perusahaan dengan Institut Teknologi Bandung. Produk ini dirancang oleh ITB kemudian disempurnakan dan diproduksi oleh PHC Indonesia," kata Direktur PHC Indonesia Dewanto Hari Sulaksono saat peluncuran produk di PT PHCI Kawasan Industri MM2100, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa.

Sebagai perusahaan pionir produsen alat kesehatan berbasis elektronika di Indonesia, pihaknya berkomitmen membantu pemerintah menangani pandemi COVID-19 melalui inovasi produk yang diciptakan dengan kualitas tinggi.

Ventilator ini, kata dia, telah memenuhi standar internasional alat kesehatan, yaitu International Electronical Commission (IEC 60601) dan standar persyaratan ventilator (IEC80601), serta standar kompatibilitas elektro magnetik EN55011-CISPR 11.

"Produk ini juga telah lulus uji klinis oleh Universitas Padjadjaran dan lulus uji produk oleh BPFK Kemenkes RI," katanya.

Dewanto menjelaskan CPAP Vent-I Essential 3.5 dirancang untuk mudah digunakan dengan akurasi kinerja dan efikasi yang tinggi, dibuat dengan bahan medical grade yang aman sehingga menghasilkan produk bermutu dan handal.

"Penggunaan tingkat kandungan dalam negeri sudah mencapai 43 persen dengan kapasitas produksi mencapai 37.500 unit per tahun atau rata-rata 3.300 unit per bulan," ucapnya.

Alat ini efektif dan banyak dibutuhkan dalam kondisi darurat untuk menangani pasien COVID-19 fase 2 yaitu pasien yang masih bisa bernafas secara mandiri namun saturasi oksigennya rendah.

Ventilator ini mampu meningkatkan saturasi oksigen dengan memberikan masukan oksigen ke pasien dengan fraksi oksigen lebih dari 50 persen secara terus menerus dengan tekanan terukur (5-15cmH2O).

Selain ventilator, PHC Indonesia juga telah memproduksi peralatan kesehatan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan dan penyimpanan vaksin COVID-19 sampai ke tingkat penggunaan di masyarakat yaitu serangkaian peralatan biomedical freezer (pembeku biomedis) dan pharmaceutical refrigerator (pendingin farmasi).

"Produk-produk tersebut diproduksi di fasilitas pabrik PHC Indonesia dan sudah menjadi karya anak bangsa karena menggunakan local konten yang cukup tinggi," katanya.

PT PHC Indonesia telah memproduksi dan memasarkan berbagai tipe dan ukuran kedua alat ini. Untuk pembekuan sampai -40 derajat celcius, PHC Indonesia memproduksi biomedical freezer model MDF-MU549DH dengan kapasitas 479 liter.

"Alat yang sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan vaksin ini telah menggunakan tingkat kandungan dalam negeri sebesar 63 persen dan kapasitas produksi 7.500 unit per tahun atau rata-rata 650 unit per bulan," ujar Dewanto.

Sedangkan untuk kebutuhan penyimpanan vaksin di fasilitas kesehatan sampai -20 sampai -30 derajat celcius, dapat menggunakan produk PHC Indonesia tipe MDF-MU339 dengan volume 369 liter, MDF-MU539H dengan volume 504 liter, serta MDF-MU 539DH dengan volume 479 liter.

"Pembeku biomedis yang dibutuhkan dalam penyimpanan vaksin ini telah menggunakan komponen lokal TKDN sebesar 73 persen dengan kapasitas produksi 7.500 unit per tahun atau rata-rata 650 unit per bulan," ucapnya.

Sementara peralatan pendingin farmasi yang dibutuhkan bagi penyimpanan vaksin dalam suhu 2 sampai 8 derajat celcius, PHC Indonesia menyediakan alat pendingin tipe MPR-S150 H dengan daya tampung 165 liter dan MPR-S300H berdaya tampung 345 liter.

 Untuk refrigerator ini, PHC mempunyai kapasitas produksi 7.500 unit per tahun atau rata-rata 650 unit per bulan dan telah menggunakan TKDN sampai 63 persen.

"Diharapkan, berbagai karya anak bangsa berupa alat kesehatan yang mudah dioperasikan, mempunyai tingkat safety, mutu, dan efikasi tinggi yang dihadirkan melalui PHC Indonesia ini dapat memberikan kontribusi yang besar dalam penanganan pasien, terutama pasien COVID-19 di Indonesia," kata Dewanto.

Baca juga: PHC Indonesia luncurkan produk ventilator karya anak bangsa
 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021