Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan segera menambah tiga rumah sakit rujukan lagi bagi pasien Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) menjadi 101 rumah sakit.Faktanya, sampai hari ini sekitar 24-30 persen kami ikut melayani warga dari luar Jakarta
Riza menyebut penambahan ini sesuai dengan kebijakan gubernur dan juga Kementerian Kesehatan untuk mengantisipasi bertambahnya kasus positif COVID-19 secara signifikan, bahkan secara nasional sudah melewati angka satu juta pada Selasa ini.
"Semuanya sudah diatur. Pokoknya prinsipnya semuanya kita tingkatkan rumah sakit dari 98 menjadi 101. Kita upayakan, kita tingkatkan terus, sebagaimana kebijakan dari pak gubernur, dari Kemenkes juga, rumah sakit rujukan ditingkatkan sampai 40 bahkan 50 persen lagi," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kemenkes tegaskan kapasitas RS untuk COVID-19 di DKI masih cukup
"Kemudian, rumah sakit yang belum menjadi rujukan, kami minta sudah mulai proses menjadi rumah sakit rujukan," ucapnya.
Riza juga menyebut dengan adanya penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia melebihi angka 1 juta pada hari ini, selain rumah sakit dan fasilitas-fasilitas kesehatan juga termasuk lahan pemakaman.
"Sudah sering kami sampaikan, DKI Jakarta akan terus meningkatkan dan mengupayakan ketersediaan berbagai fasilitas. Mulai rumah sakit, laboratorium, tempat, ruang ICU, bahkan tempat pemakaman," ujar Riza.
Baca juga: Satgas: Pasien rumah sakit jadi kluster COVID-19 paling tinggi di DKI
Selain itu, Riza juga menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk menambah hotel sebagai tempat isolasi mandiri.
"Bahkan kami minta kepada Menteri Pariwisata agar ke depan ditambah lagi hotel-hotel sebagai tempat isolasi mandiri," katanya.
Riza menjelaskan antisipasi semacam itu dibutuhkan mengingat saat ini tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta mencapai 84-86 persen di mana sudah ada 24 persen warga non-DKI yang mendapat perawatan COVID-19 di Jakarta.
"Insyaallah kami bisa terus menyiapkan berbagai fasilitas termasuk SDM. Faktanya, sampai hari ini sekitar 24-30 persen kami ikut melayani warga dari luar Jakarta. Artinya, kalau tanpa itu, sebetulnya posisi okupansi kami masih pada kisaran 55 sampai 60 persen. Tapi karena selama ini memberikan pelayanan seluruh warga, semua dilayani dengan baik, maka okupansi kami naik di kisaran 84-86 persen," katanya.
Baca juga: Ada peningkatan keterisian di rumah sakit rujukan COVID-19
Diketahui, pada hari Selasa ini, dilaporkan dari data di situs Satgas Penanganan COVID-19 bahwa ada 13.094 kasus baru COVID-19, sehingga total sejak Maret 2020 sudah ada 1.012.350 kasus COVID-19 di Tanah Air.
Selain itu, dilaporkan ada penambahan pasien sembuh Corona sebanyak 10.868, sehingga hingga hari ini ada 820.356 pasien COVID-19 yang sembuh. Sementara itu, dilaporkan juga hari ini ada 336 pasien meninggal akibat COVID-19. Total tercatat ada 28.468 pasien COVID-19 yang meninggal.
Sebelumnya diinformasikan Pemprov DKI Jakarta berencana untuk kembali menambah jumlah tempat tidur perawatan isolasi dan tempat tidur intensive care unit (ICU).
Karena per 24 Januari 2021, jumlah tempat tidur perawatan isolasi tersisa tinggal 14 persen, di mana, dari 8.055 tempat tidur isolasi yang disediakan di 101 rumah sakit rujukan COVID-19, sekitar 6.954 di antaranya sudah diisi oleh pasien.
Sementara, ketersediaan tempat tidur ICU untuk pasien COVID-19 juga menipis dengan data pada tanggal yang sama, tempat tidur ICU di Jakarta terisi 84 persen dari total kapasitas.
Kini ada 921 pasien COVID-19 yang dirawat di ICU dari total ketersediaan tempat tidur ICU berjumlah 1.097 tempat tidur.
Untuk mengantisipasi penuhnya tempat tidur perawatan isolasi dan ICU pasien COVID-19 tersebut, Pemprov DKI Jakarta berencana menambah kapasitas tempat tidur. Untuk tempat tidur isolasi akan ditambah sebanyak 1.941 tempat tidur sehingga menjadi 9.996 tempat tidur.
Sementara itu, untuk tempat tidur ICU akan ditambah sebanyak 265 tempat tidur sehingga menjadi 1.362 tempat tidur.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021