• Beranda
  • Berita
  • Button kembali ke sekolah balap jelang debut Extreme E

Button kembali ke sekolah balap jelang debut Extreme E

27 Januari 2021 04:45 WIB
Button kembali ke sekolah balap jelang debut Extreme E
Pebalap Jenson Button saat tampil dalam ajang ketahanan Le Mans 24-hours di Sirkuit de la Sarthe, Le Mans, Prancis, pada 17 Juni 2018. ANTARA/AFP/Jean-Francois Monier.
Juara dunia Formula 1 2009 Jenson Button akan kembali menimba ilmu di sekolah balap sebelum menjalani salah satu ujian paling ekstrim di karir balapnya.

Pebalap berusia 41 tahun asal Inggris itu, pemenang 15 Grand Prix bersama Honda, Brawn GP dan McLaren, akan membalap untuk timnya sendiri di ajang balap offroad elektrik Extreme E yang bakal debut di Arab Saudi pada April.

Pebalap yang terkenal dengan gaya membalapnya yang halus di trek itu bakal membutuhkan ketrampilan yang berbeda untuk lintasan offroad.

"Saya akan memiliki pekan-pekan yang sibuk sebelum balapan pertama. Saya akan ke sekolah pekan ini. Saya akan ke sekolah reli," kata Button dari rumahnya di Los Angeles dalam sesi wawancara virtual dengan Reuters, Selasa.

"Saya juga akan menjalani sejumlah kursus singkat di sini, membalap di trek tanah dan saya masih menantikan ujian Extreme E jadi semoga kami siap untuk balapan pertama.

"Menghadapi lawan seperti (juara dunia reli sembilan kali) Sebastian Loeb dan (juara Dakar tiga kali) Carlos Sainz, adalah semacam mimpi yang menjadi kenyataan. Mereka adalah pahlawan bagi saya," kata Button, yang pada 2019 mengikuti offroad Baja 1000 di Meksiko.

"Saya membalap di F1 dan saya akan melihat mereka dan berpikir bahwa apa yang bisa mereka lakukan dengan mobil itu tidaklah nyata. Jadi melawan mereka akan cukup keren."

Baca juga: Button akan membalap di seri offroad elektrik Extreme E
Baca juga: Debut Extreme E diundur


Extreme E digagas oleh Alejandro Agag, pendiri dari ajang balap mobil elektrik Formula E, dan akan memulai kampanye perdana mereka dengan balapan pembuka di Arab Saudi pada 3-4 April, mundur dari jadwal semula yaitu 20-21 Maret.

Seri ini juga akan menyinggahi lokasi-lokasi terpencil dan terganas di berbagai belahan dunia seperti Senegal, Greenland, hutan hujan tropis Brasil hingga gletser di Tierra del Fuego, Argentina, untuk mengusung misi meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim.

Extreme E akan diikuti juga oleh tim-tim yang dimiliki antara lain oleh juara dunia F1 lainnya yaitu Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, meski keduanya tidak akan turun langsung sebagai pebalap.

Kejuaraan yang terdiri dari lima balapan itu mengharuskan setiap tim diperkuat masing-masing satu pebalap putri dan satu putra.

"Ada banyak talenta putri di luar sana dan senang melihat mereka berada di garis terdepan sekarang di kategori yang sangat kompetitif ini," kata Button.

"Saya juga senang dengan apa yang dilakukan oleh Extreme E, menjalankan mobil elektrik ini di tempat-tempat yang sangat terdampak perubahan iklim... kita tidak akan mengubah dunia dengan membalap di sana, ini soal menimbulkan kesadaran terhadap wilayah-wilayah itu.

Bagi Button, membalap offroad akan membuatnya bernostalgia terhadap kenangan mendiang ayahnya John yang mahir di reli.

"Saya biasa melihat ayah saya membalap rallycross. Dia biasa membawa Bettle," kenang Button.

"Dia sangat mahir membuat mobil drift di lintasan dan ketika VW menyuruhnya membalap dengan Golf dia tidak menyukainya karena memiliki penggerak depan.

"Dia adalah drifter yang bagus dan jauh lebih baik dari saya tapi saya bisa belajar dan semoga dia menurunkan (kemampuan) itu."

Baca juga: Hamilton bakal turunkan tim ke kejuaraan off-road elektrik Extreme E
Baca juga: Hamilton siap dorong perubahan lewat kejuaraan Extreme E tahun depan

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2021