Pakar pertanian dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Prof. Loekas Soesanto mengatakan penerapan energi terbarukan sangat efektif untuk menunjang pertanian modern.
"Penerapan energi terbarukan, sangat efektif bagi sektor pertanian, khususnya pertanian modern misal implementasi B30 yakni biodiesel 30 persen dan 70 persen solar pada penggunaan bahan bakar solar bagi alat mesin pertanian," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto itu menambahkan penerapan energi terbarukan juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan tenaga surya untuk pengairan."Selain itu masih banyak lagi contoh lain terkait dengan penerapan energi terbarukan bagi sektor pertanian," katanya.
Dia mengatakan dengan memanfaatkan energi terbarukan maka produktivitas hasil pertanian akan naik karena terjaga stabilitas energinya. Selain itu biaya produksi juga akan lebih hemat sehingga bisa menguntungkan petani.
Dengan demikian, sosialisasi mengenai hal tersebut perlu digencarkan lagi terutama untuk petani yang jauh dari informasi.
Para petani harus mendapatkan lebih banyak informasi bahwa penerapan energi terbarukan bisa meningkatkan produktivitas sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
"Pada awal penerapan energi terbarukan mungkin membutuhkan biaya tetapi untuk seterusnya minim biaya, dan hanya perlu biaya untuk perawatan saja," katanya.
Baca juga: Kementerian ESDM fokus empat program prioritas EBTKE pada 2021
Dia juga menambahkan peningkatan produksi pertanian pada saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini sangat diperlukan.
"Urgensi peningkatan produksi pertanian saat masih pandemi perlu disesuaikan, agar tercapai juga peningkatan produksi yang optimal," katanya.
Dia mengatakan peningkatan produksi dapat dilakukan dengan berbagai upaya antara lain pemusatan jenis komoditas serta menyiasati dampak iklim bagi pertanian melalui pembangunan dan penguatan saluran air irigasi, termasuk juga memanfaatkan energi terbarukan.
"Peningkatan sarana produksi pertanian seperti benih, pupuk, dan obat-obatan juga perlu dilakukan sambil terus membangun inovasi pertanian yang dapat diterapkan petani termasuk dengan cara menerapkan energi terbarukan," katanya.
Selain itu yang juga tidak kalah penting, kata dia, adalah pengaturan harga agar tidak mengalami penurunan saat panen raya.
Baca juga: PLN peroleh pinjaman 500 juta dolar untuk infrastruktur listrik EBT
"Pengaturan harga sangat penting agar petani bisa menjual hasil produksi tanaman sesegera mungkin setelah melakukan panen dan mendapatkan kepastian bahwa hasil panennya dapat terjual dengan harga yang layak," katanya.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021