• Beranda
  • Berita
  • Pegiat pendidikan dorong penarapan paket belajar nondigital

Pegiat pendidikan dorong penarapan paket belajar nondigital

27 Januari 2021 14:25 WIB
Pegiat pendidikan dorong penarapan paket belajar nondigital
Anak didik di salah satu sekolah dasar negeri Kulati, Kabupaten Wakatobi melaksanakan proses belajar mengajar sebelum pandemi COVID-19 di Tanah Air. ANTARA/Muhammad Zulfikar.
Pegiat pendidikan dari jaringan Semua Murid Semua Guru (SMSG) mendorong penerapan paket belajar nondigital bagi peserta didik di tengah pandemi COVID-19 sebagai bentuk antisipasi penurunan kemampuan belajar atau learning loss.

"Kita tahu bahwa learning loss di masa pandemi sudah tak bisa dihindari, namun yang bisa kita lakukan dengan sumber daya yang ada adalah mendorong paket belajar nondigital," kata Koordinator Nasional Jaringan SMSG Ivan Ahda saat diskusi virtual yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Apalagi, ada laporan dari pantauan di lapangan dimana terdapat pula kehadiran peserta didik di sekolah, namun tidak mengikuti proses belajar mengajar.

Di tambah lagi sudah banyak upaya berbagai pihak untuk mengampanyekan belajar dengan sistem digital, namun terkadang muncul kendala dari segi akses serta perlengkapan atau device yang dibutuhkan.

Baca juga: Disdik Papua sebut lima kabupaten sudah laksanakan belajar tatap muka

Baca juga: 289 sekolah di Banjarmasin rusak akibat banjir


"Jadi kita berpikir apa sebenarnya yang harus dilakukan. Kemudian muncul kampanye semacam paket-paket belajar nondigital," katanya.

Sasaran dari paket belajar nondigital tersebut ialah anak-anak usia PAUD hingga tingkat sekolah dasar. Sebab, kemandirian peserta didik pada tingkatan tersebut masih belum memiliki kesadaran penuh untuk belajar sendiri.

Paket belajar nondigital tersebut dapat berupa aktivitas dari buku ataupun penggunaan perangkat-perangkat pendukung lainnya yang dapat membuat mereka belajar lebih maksimal.

Meskipun demikian, ia mengakui penyaluran untuk penerapan sistem itu cukup terbatas sehingga jaringan tersebut berinisiatif untuk setidaknya mengirimkan softcopy atau salinan dalam bentuk file kepada para pegiat pendidikan di Tanah Air.

Menurutnya, teman-teman pegiat pendidikan tentunya dapat memproduksi paket belajar tersebut serta dapat langsung menerapkannya untuk belajar bersama dengan para peserta didik.

"Mungkin kualitas dari pembelajaran tidak akan sebaik sebelumnya, namun saya yakin guru dan sekolah sangat berjuang untuk menghindari ancaman learning loss ini," ujarnya.*

Baca juga: Aktivitas pendidikan di Aceh kembali normal setelah banjir

Baca juga: Sekolah dari rumah, hati-hati siapkan kudapan anak

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021