Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Rabu membenarkan bahwa barang-barang yang dibobol maling dari gudang tersebut merupakan jenis logam bentuk kuningan seperti ceret, keris, samurai peninggalan jepang, gong kecil dari berbagai daerah di Sulawesi Tenggara dan baju adat, dengan nilai jual mencapai ratusan juta.
"Pelaku pencurian diperkirakan masuk melalui pintu samping belakang gedung koleksi yang tidak terpantau dengan CCTV," ujar Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan Sultra, Dody Syahrulsyah di Kendari.
Baca juga: Kondisi Museum Sultra memprihatinkan
Baca juga: Museum Sultra simpan Al Quran tertua Kerajaan Muna
Ia mengatakan, setelah kejadian itu, pihaknya pun telah melapor ke pihak kepolisian untuk segera dilakukan olah tempat kejadian perkara.
Dody Syahrulsayh mengimbau kepada seluruh masyarakat agar ketika melihat atau menemukan bahkan ada yang ingin menjual barang tersebut agar segera melaporkan ke pihak museum ataupun petugas kepolisian.
"Hingga saat ini, pihak Museum dan Taman Budaya Sultra, belum mengetahui pasti jumlah keseluruhan koleksi benda-benda bersejarah yang hilang diambil maling, namun perkiraannya cukup banyak karena banyak benda-benda logam kecil yang bernilai sejarah masa lampau," ujarnya.
Ia mengatakan, dari kejadian itu Kadis Dikbud Sultra Asrun Lio, juga telah menyampaikan langsung kejadian itu ke Dirjen Kebudayaan Pusat di Jakarta.
Baca juga: Gubernur Sultra segera bangun museum dan patung pahlawan nasional
Baca juga: Dua remaja putra-putri Kendari terpilih jadi Duta Museum Sultra 2020
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021