Salah satu tantangan digitalisasi UMKM di Indonesia adalah rendahnya tingkat literasi digital, literasi keuangan, dan literasi keuangan digital.
Baca juga: Pemerintah gandeng asosiasi fintech genjot ekonomi digital nasional
Hasil Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLK) yang digelar OJK menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia di tahun 2019 masih di angka 38,03 persen. Angka ini berada jauh di bawah negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.
"Perkembangan ekonomi digital memberikan tantangan tersendiri terhadap UMKM, yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital baik dalam memasarkan produknya, maupun untuk kegiatan-kegiatan lainnya," ujar Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Kemenko Perekonomian dalam penandatanganan kerja sama dengan AFTECH, Rabu.
Kemenko Perekonomian sendiri saat ini sedang mengembangkan Strategi Nasional (Stranas) Ekonomi Digital. Stranas ini terdiri atas 4 (empat) pilar penting yakni talenta digital, riset dan inovasi, infrastruktur fisik dan digital serta regulasi dan kebijakan yang mendukung.
Kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri digital diharapkan dapat mengatasi tantangan-tantangan di atas serta mendorong perkembangan ekonomi digital serta kinerja UMKM nasional yang lebih baik.
"AFTECH mendukung program Kemenko Perekonomian RI dalam pengembangan ekonomi digital melalui pemanfaatan layanan serta peningkatan literasi keuangan digital. Diharapkan digitalisasi yang meningkatkan akses terhadap berbagai layanan keuangan serta korelasi dengan ekosistem ekonomi digital dapat membantu UMKM nasional bertahan dan bertumbuh pada saat ini," kata Budi Gandasoebrata, Wakil Ketua Umum AFTECH dan Managing Director GoPay.
AFTECH sendiri berkomitmen untuk terus mendukung digitalisasi UMKM melalui inovasi dan teknologi layanan keuangan digital, seperti pembayaran digital, pinjaman online, aggregator, innovative credit scoring, perencana keuangan, insurtech, e-KYC, dan pembiayaan proyek (project financing).
Baca juga: Ekonomi digital perlu kerangka hukum persaingan usaha
Baca juga: Bertahan tetap kreatif selama pandemi
Baca juga: Menkeu: Penerimaan pajak turun karena ekonomi kontraksi dan insentif
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021