"Yogyakarta rata-rata angka kematiannya turun di angka -0,06 persen. DKI Jakarta turun -0,16. Jadi ini sebenarnya baik. Berarti secara progresif, dalam dua pekan pelaksanaan PPKM ini ada perkembangan angka kematian yang lebih baik (atau mengalami penurunan)," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 dr. Dewi Nur Aisyah dalam dialog satgas dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan data, ada tren penurunan angka kematian di hampir seluruh wilayah kabupaten/kota yang provinsinya memberlakukan PPKM, termasuk kabupaten/kota di Jawa-Bali yang tidak melaksanakan PPKM.
"Jadi secara umum memang terjadi penurunan angka kematian di kabupaten/kota, baik yang melaksanakan PPKM maupun yang non-PPKM," katanya.
Tren angka kematian di kabupaten/kota yang melaksanakan PPKM secara umum mengalami penurunan. Meski demikian, persentase penurunan tersebut tercatat masih lebih baik di kabupaten/kota yang tidak melaksanakan PPKM.
Baca juga: Tren kesembuhan COVID-19 di 21 kabupaten/kota naik saat PPKM
Tren penurunan yang lebih baik di wilayah non-PPKM itu terjadi karena fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan rumah sakit rujukan COVID-19, semuanya dipusatkan di wilayah-wilayah perkotaan yang memberlakukan PPKM. Sehingga wajar ada penurunan yang lebih sedikit di wilayah perkotaan karena beban masalah juga lebih banyak ditanggung di daerah-daerah tersebut.
Baca juga: Satpol PP Tangerang segel arena futsal yang melanggar aturan PPKM
Oleh karena itu, dari seluruh 77 kabupaten/kota di Jawa dan Bali, telah ada 54 kabupaten/kota di antaranya yang mencatatkan penurunan angka kematian selama PPKM.
Baca juga: Riza: PPKM Jawa-Bali lebihi harapan awal DKI
"Ke-54 kabupaten/kota ini sudah mengalami penurunan angka kematiannya. trennya juga sama, baik di daerah PPKM dan non-PPKM, keduanya mirip-mirip, 54 per 77 di daerah PPKM, kalau di daerah non-PPKM 35 per 50, ini sudah mengalami penurunan. Jadi semuanya trennya memang kebanyakan sedang turun. Walaupun masih ada beberapa yang meningkat, ini yang harus kita evaluasi lagi," demikian kata Dewi.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#pakaimasker
#jagajarak
#vaksincovid19
Pewarta: Katriana
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021