• Beranda
  • Berita
  • Kemarin, data kerusakan gempa Sulbar sampai kendala vaksinasi COVID-19

Kemarin, data kerusakan gempa Sulbar sampai kendala vaksinasi COVID-19

29 Januari 2021 07:19 WIB
Kemarin, data kerusakan gempa Sulbar sampai kendala vaksinasi COVID-19
Sebuah rumah rusak akibat gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (17/1/2021). Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari tersebut mengakibatkan 56 orang meninggal dunia, ratusan orang luka-luka dan belasan ribu warga terpaksa mengungsi. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/wsj.

Saya imbau para tenaga kesehatan untuk datang menerima vaksin sesuai jadwal

Beberapa berita humaniora menarik perhatian pembaca pada Kamis (29/1) kemarin, seperti topik tentang jumlah bangunan yang rusak akibat gempa di Sulawesi Barat dan kendala yang menghambat vaksinasi COVID-19.

Selain itu, terdapat pula berita perihal pesan Presiden Joko Widodo kepada para penyuluh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Berikut beberapa berita kemarin yang masih menarik dibaca hari ini:

8.000 rumah rusak akibat gempa Mamuju

Sekitar 8.000 rumah warga di Kota Mamuju, yang merupakan ibu kota Sulbar, dinyatakan rusak akibat gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah itu pada Jumat (15/1) dua pekan lalu.


Penerima tak datang dan "cold chain" kurang kendala vaksinasi COVID-19

Satgas Penanganan COVID-19 menyatakan terdapat beberapa kendala yang menghambat proses vaksinasi COVID-19 tahap pertama, seperti calon penerima yang tidak datang sesuai jadwal sampai kurangnya kapasitas sistem rantai dingin (cold chain) untuk penyimpanan dan distribusi vaksin.


Kemenkes catatkan rekor vaksinasi COVID-19 terbanyak di DIY

Kementerian Kesehatan mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) setelah berhasil mencapai rekor pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan terbanyak sebesar 3.300 orang di Yogyakarta, Kamis.


Presiden Jokowi minta penyuluh BKKBN gunakan komunikasi "kekinian"

Dalam Rakor Nasional Kemitraan Program Bangga Kencana 2021, Presiden Joko Widodo meminta jajaran dan penyuluh BKKBN memakai cara dan media komunikasi "kekinian" untuk melakukan penyuluhan kepada keluarga muda.


Baca juga: Presiden minta BKKBN sosialisasikan ketahanan keluarga secara utuh

Baca juga: Presiden tekankan BKKBN pegang kendali pencegahan stunting

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021