Dere mengatakan keterbatasan mobilitas di masa pandemi tidak menghambat mereka untuk terus berkarya. Keduanya pun memanfaatkan teknologi, hingga akhirnya lagu ini berhasil diciptakan secara daring.
"Kami menggunakan aplikasi di telepon sebagai media komunikasi. Hal yang baru, sekaligus menyenangkan," kata Dere dalam keterangan resminya, Jumat.
Penyanyi berusia 18 tahun itu menceritakan bahwa "Tanya" tercipta dari pemikiran tentang besarnya energi manusia yang tersita, untuk banyaknya pertanyaan yang berlalu-lalang di kepala mereka.
Dimulai dari pertanyaan yang paling sederhana hingga pertanyaan kompleks yang tidak kunjung terpecahkan jawabannya.
"Lewat lagu ini, aku ingin mengajak teman-teman untuk sejenak berhenti memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepala, dan lebih menikmati waktu atau momen yang saat ini kita punya," ujar Dere.
Untuk pemilihan aransemen lagu "Tanya", Dere bereksplorasi bersama produser Ibnu Dian. Dentuman bas yang eksploratif, menjadi garis merah aransemen, di sepanjang lagu berdurasi 3 menit ini.
Lagu "Tanya" dari Dere sudah dapat didengarkan melalui berbagai layanan musik digital. Sementara video liriknya sudah dapat disaksikan melalui kanal YouTube Tigaduasatu.
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021