Fasilitas di bidang medis dalam hal ini vaksin perlu dipersiapkan dengan baik oleh Bea Cukai
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menginginkan Bea dan Cukai mewujudkan distribusi vaksin COVID-19 terbesar dan tercepat di dunia untuk mendukung program vaksinasi dalam menekan penyebaran pandemi virus corona.
“Fasilitas di bidang medis dalam hal ini vaksin perlu dipersiapkan dengan baik oleh Bea Cukai dan lembaga lain agar bisa terwujud distribusi vaksin terbesar dan tercepat di dunia yang pernah ada,” katanya dalam virtual gathering Bea Cukai di Jakarta, Jumat.
Menkeu menambahkan kebijakan pemberian fasilitas fiskal dan prosedural harus dilanjutkan agar dapat meringankan impor bahan baku untuk mendukung produksi produk lokal.
Selain itu, Sri Mulyani juga mendorong operasi logistik nasional melalui Ekosistem Logistik Nasional yang baru-baru ini didirikan untuk menciptakan ekosistem logistik yang lebih efisien, sederhana, terjangkau, dan transparan.
Menurut dia, platform digital memfasilitasi kolaborasi sistem informasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk menyederhanakan dan menyinkronkan alur informasi dan dokumen ekspor atau impor di pelabuhan serta perdagangan domestik melalui pertukaran data.
Baca juga: Menkeu jamin anggaran vaksinasi tersedia
Baca juga: Menkeu: Pemerintah cadangkan Rp35,1 triliun vaksin-imunisasi COVID
Sementara itu, Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan Bea Cukai saat ini memiliki peran krusial karena diharapkan dapat mempercepat pembebasan barang terkait COVID-19, antara lain obat-obatan dan vaksin.
“Keberhasilan operasi Kepabeanan saat ini terletak pada penerapan proses digital clearance, dan manajemen risiko yang efisien,” kata Heru.
Dalam pertemuan virtual bersama World Customs Organization (WCO) dalam rangka International Customs Day (ICD) itu juga turut dihadiri Sekretaris Jenderal WCO Kunio Mikuriya.
Dalam kesempatan itu, Kunio berharap Bea Cukai harus saling bahu membahu dalam menghadapi masa-masa setelah pandemi.
“Seluruh anggota WCO bekerja bersama-sama untuk mendukung pemulihan, pembaruan, dan ketahanan untuk rantai pasokan yang berkelanjutan. Saya yakin Bea Cukai mampu memberikan kontribusi dalam proses pemulihan,” katanya.
Dalam kesempatan itu juga hadir perwakilan Regional Office for Capacity Building (ROCB) Asia/Pacific, Regional Intelligence Liaison Office (RILO) Asia/Pacific, serta para Atase Bea Cukai negara sahabat.
Baca juga: Pemerintah bebaskan bea masuk dan pajak impor barang untuk COVID-19
Baca juga: Pemerintah reformasi ekosistem logistik turunkan biaya jadi 17 persen
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021