Pembangunan pelabuhan ini berperan penting dalam rangka membangun program Jembatan ASEAN
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melakukan peresmian Pelabuhan Penyeberangan Ro-Ro Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, pada Jumat (29/01).
Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal merupakan pelabuhan komersil yang melayani lintas penyeberangan antar-provinsi yaitu Kuala Tungkal - Dabo dan Kuala Tungkal – Telaga Punggur, menghubungkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan dua wilayah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yaitu Kabupaten Lingga dan Kota Batam.
“Peresmian Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal merupakan upaya penyediaan prasarana transportasi yang memadai untuk mobilitas masyarakat sehari-hari,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan secara geografis, letak Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki aksesibilitas yang baik untuk menjangkau Kabupaten Lingga dan Kota Batam di Kepri.
Baca juga: ASDP: Baru 30 persen penumpang kembali dari Sumatra ke Jawa
Menyikapi kondisi tersebut, salah satu upaya pemerintah yaitu menyediakan infrastruktur transportasi dengan membangun Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal untuk membuka konektivitas transportasi antarprovinsi sehingga tercipta pelayanan transportasi penyeberangan antar-pulau yang saling terhubung dan juga untuk menampung potensi perjalanan yang cenderung meningkat.
Ia mengungkapkan dermaga tersebut memberikan efek yang positif terutama dalam aspek ekonomi masyarakat, terlebih di Provinsi Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan kabupaten penyumbang tertinggi dalam bidang ekspor impor pinang yang tak lepas juga berkat peran dari pemerintah daerah (pemda).
Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal merupakan simpul dari Lintas Penyeberangan Perintis Kuala Tungkal – Dabo, dilayani oleh Kapal Penyeberangan Penumpang KMP Senangin, sementara Lintas Penyeberangan Komersil Kuala Tungkal – Telaga Punggur dilayani oleh Kapal Penyeberangan Penumpang KMP Satria Pratama," terangnya.
Baca juga: Kemenhub buka penyeberangan langsung Banyuwangi-Lombok 25 Desember
“Kepada semua pihak yang telah berusaha secara maksimal mendukung penyelenggaraan angkutan penyeberangan, harapan ke depannya Kemenhub khususnya Ditjen Perhubungan Darat dapat meningkatkan lagi alokasi bantuan terhadap peningkatan baik aspek sarana maupun prasarana di Provinsi Jambi ini,” ujarnya.
Dirjen Budi juga menyatakan mengenai prototype halte sungai yang terdapat di Jambi dan akan menjadi rujukan untuk beberapa halte sungai di Indonesia.
“Pembangunan pelabuhan ini berperan penting dalam rangka membangun program Jembatan ASEAN. Ternyata ini bukan hanya untuk kepentingan Provinsi Jambi saja, bahkan banyak dari Lampung atau Jawa mau ke Batam lewat Kuala Tungkal. Semakin kita mempromosikan dermaga Kuala Tungkal, tinggal tunggu waktu saja ini akan ramai,” katanya.
Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal, dibangun dengan Dana APBN dari tahun 2002 sampai dengan 2016 dengan total biaya pembangunan sebesar Rp51,7 miliar, selanjutnya kewenangan pengelolaannya oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Baca juga: Erick Thohir apresiasi pelayanan feri ASDP yang semakin baik
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021