Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Jumat menyatakan, musibah banjir di kota seribu sungai itu mulai berakhir di hari ke-16 ini dan hanya tinggal menyisakan beberapa titik genangan semata kaki.saat ini tinggal pembenahan pascabanjir
"Kondisi genangan di Banjarmasin Timur memang sebagian masih ada, tapi tingginya sekitar semata kaki," ujar Plt Kepala BPBD Kota Banjarmasin Budian Noor di Banjarmasin, Jumat.
Menurut dia, wilayah genangan yang masih ada di Banjarmasin Timur ini seperti di Komplek Hikmah Banua, Sungai Lulut dan Melati Ujung.
"Kalau di daerah Bina Brata, Jalan Pramuka, juga Kebun Bunga, sudah surut sekali, bisa dikatakan sudah mulai berakhir banjir di sana," paparnya.
Baca juga: TNI AL distribusikan bantuan ke lokasi masih tergenang di Kalsel
Untuk daerah yang masih ada genangan cukup tinggi, ujar Budian Noor, pemerintah kota terus mengupayakan menyedot genangan dengan mesin pompa air.
"Jadi saat ini tinggal pembenahan pascabanjir," ujarnya.
Sementara itu, update data terkini di pos komando penanganan darurat bencana banjir Kota Banjarmasin tahun 2021 yang dikelola Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Kota Banjarmasin, menunjukkan, kondisi wilayah banjir sudah berkurang signifikan.
Seperti untuk posko pengungsian, tinggal 106 titik, demikian juga untuk dapur umum tinggal 109 titik, padahal sebelumnya lebih 150 titik baik pos pengungsian juga dapur umum.
Seperti terlihat di posko pengungsi di terminal KM-6 Banjarmasin, hari ini tinggal sedikit saja lagi pengungsi yang berada di sana, sebab banyak yang sudah pulang lantaran banjir sudah sangat surut di wilayah tempat tinggalnya.
Baca juga: Banjarmasin perpanjang status tanggap darurat penanganan banjir
Sebagaimana diketahui, musibah banjir besar melanda Kota Banjarmasin pada 14 Januari, pada 15 Januari ditetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir oleh pemerintah kota, sebab lebih 100 ribu jiwa terdampak banjir yang hampir tidak pernah terjadi di ibu kota provinsi Kalsel tersebut.
Banjir di Banjarmasin tidak hanya karena hujan, namun terjadinya pasang air laut yang tinggi juga air kiriman dari hulu Sungai Martapura. Sebagai daerah yang ada di bawah permukaan laut hingga 16 cm, akhirnya sungai-sungai meluap ke sejumlah tempat di Kota Banjarmasin hingga terjadi banjir besar tersebut.
Baca juga: Sampah Banjarmasin bertambah sekitar 25 ton per hari setelah banjir
Baca juga: 289 sekolah di Banjarmasin rusak akibat banjir
Pewarta: Sukarli
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021