• Beranda
  • Berita
  • Menhub : kurikulum vokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar

Menhub : kurikulum vokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar

30 Januari 2021 15:36 WIB
Menhub : kurikulum vokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam webinar di Jakarta, Sabtu (30/1/2021). ANTARA/Indriani.

Program sarjana terapan vokasi harus mampu menjawab permasalahan di Indonesia,

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kurikulum pendidikan vokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar sehingga lulusan dengan mudah terserap oleh industri.
 

“Kita lihat apa yang dibutuhkan saat ini yakni semua yang berhubungan dengan industri 4.0 mulai dari virtual reality, augmented reality, e-commerce, tourism promotion, internet of things, dan lain sebagainya,” ujar Budi dalam webinar pendidikan vokasi Kemendikbud “Sukses Masa Depan Melalui Sarjana Terapan” yang dipantau di Jakarta, Sabtu.

Dia menambahkan hal itu bertujuan agar apa yang dipelajari siswa pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan pada masa yang akan datang. Selain itu, tenaga kerja yang dihasilkan harus memiliki nilai tambah dan tidak hanya tahu mengenai teori.
 

“Selain itu kenali sektor motor ekonomi Indonesia. Mulai dari agribisnis, pariwisata, kesehatan, e-commerce, dan ekspor tenaga kerja,” tambah dia.

Baca juga: Ditjen Vokasi rombak kurikulum SMK tingkatkan keterserapan lulusan

Baca juga: Kemendikbud target 400 prodi vokasi "link and match" dengan industri
 

Budi menambahkan perlu adanya format pendidikan yang baik, yang menselaraskan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.
 

Dalam kesempatan itu, Budi mengapresiasi program sarjana terapan yang menurutnya selaras dengan visi-misi Presiden Joko Widodo terkait sumber daya manusia (SDM).
 

“Program sarjana terapan vokasi harus mampu menjawab permasalahan di Indonesia,” terang dia.
 

Dia yakin pendidikan vokasi dapat menjadi sekolah pilihan yang bisa menyelesaikan permasalahan bangsa. Saat ini 24 persen atau 60,3 juta penduduk Indonesia usia produktif. Pendidikan vokasi yang baik dapat mencegah terjadinya pengangguran produktif.
 

“Untuk itu pendidikan vokasi yang baik harus dipikirkan dan disiapkan dengan baik pula,” imbuh Budi.

Baca juga: Mendikbud dorong Poltek Negeri Nunukan ciptakan SDM berkualitas

Baca juga: FDPNI: Politeknik siap buka akses pendidikan vokasi bagi masyarakat

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021