Pemerintah akan meminta sekitar 5.800 apotek umum untuk mengajukan program, yang akan membayar mereka untuk memberikan suntikan vaksin COVID-19, bersama dengan dokter dan petugas kesehatan rumah sakit.
"Itu berarti lebih banyak titik atau tempat bagi warga Australia untuk menerima vaksin COVID-19," kata Menteri Kesehatan Greg Hunt kepada wartawan.
"Ini adalah pengobatan yang berpotensi menyelamatkan jiwa. Obat-obatan dapat bekerja dengan tingkat efektivitas yang berbeda-beda, tetapi secara keseluruhan, ini dapat meningkatkan kehidupan, memperpanjang hidup, atau menyelamatkan nyawa."
Panggilan bagi keterlibatan apotek itu datang ketika Australia mencatat hari ke-14 berturut-turut tanpa kasus lokal virus corona.
Virus penyebab penyakit COVID-19 itu di Australia telah menginfeksi 29.000 orang dan menyebabkan 909 orang meninggal.
Pemerintah berencana memulai vaksinasi pada kelompok-kelompok prioritas, seperti orang tua dan penduduk asli Australia mulai akhir Februari, dengan suntikan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech SE.
Rencana tersebut juga melibatkan vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca Plc, meskipun produk tersebut belum disetujui oleh Badan Pengawas Barang Terapeutik Australia.
Apotek yang terlibat dalam program itu akan menerima pelatihan untuk memberikan vaksin AstraZeneca, dengan penyuntikan pertama direncanakan dilaksanakan pada Mei, kata Hunt.
Sumber : Reuters
Baca juga: Nol kasus COVID, perbatasan negara bagian Australia akan buka kembali
Baca juga: Australia targetkan vaksinasi atlet sebelum Olimpiade Tokyo
Baca juga: Australia izinkan penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech
Disuntik vaksin dosis kedua, Presiden Jokowi ingatkan protokol kesehatan
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021