AIFA merekomendasikan vaksin tersebut digunakan pada orang dewasa berusia 55 tahun ke bawah.
Vaksin AstraZeneca-Universitas Oxford menjadi vaksin ketiga yang disetujui di Uni Eropa setelah vaksin Pfizer-BioNTech dan vaksin Moderna.
"Kedatangan vaksin ketiga merupakan kontribusi penting terhadap gerakan vaksinasi yang sedang berlangsung," kata Dirjen AIFA Nicola Magrini.
Komisi ilmiah-teknis AIFA membenarkan bahwa vaksin AstraZeneca memiliki keampuhan sekitar 60 persen dan menjadi "opsi tambahan yang valid" dalam memerangi pandemi, katanya melalui pernyataan.
AIFA menambahkan bahwa mengingat data studi menunjukkan tingkat ketidakpastian dalam menilai bagaimana vaksin efektif bagi orang di atas usia 55 tahun, pihaknya merekomendasikan "penggunaan khusus " vaksin pada orang berusia 18-55 tahun.
Pada Jumat (29/1) EMA menyebutkan bahwa belum ada hasil cukup bagi orang berusia di atas 55 tahun untuk menentukan seberapa efektif vaksin itu di kelompok tersebut. Namun menurutnya, vaksin masih dapat diberikan pada orang berusia lebih tua.
Sumber: Reuters
Baca juga: PM Italia tak terima pengiriman vaksin COVID-19 lambat
Baca juga: Italia minta Uni Eropa menindak Pfizer atas penundaan vaksin
Baca juga: Komite Olimpiade Italia tidak minta atletnya didahulukan untuk vaksin
BPOM kawal pendistribusian vaksin COVID-19
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021