• Beranda
  • Berita
  • Jared Kushner diusulkan jadi penerima Nobel Perdamaian atas isu Israel

Jared Kushner diusulkan jadi penerima Nobel Perdamaian atas isu Israel

1 Februari 2021 13:40 WIB
Jared Kushner diusulkan jadi penerima Nobel Perdamaian atas isu Israel
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan penasihat seniornya Jared Kushner (kanan) tiba di Gedung Putih di Washington D.C, Amerika Serikat, untuk melakukan pertemuan dengan para CEO pada 23 Februari 2017. ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/tm
Jared Kushner, penasihat senior Gedung Putih masa pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, dan wakilnya, Avi Berkowitz, diusulkan sebagai penerima Anugerah Nobel Perdamaian untuk peran mereka dalam negosiasi pembukaan hubungan diplomatik Israel dengan negara-negara Arab.

Usulan tersebut diajukan oleh seorang pengacara Amerika Serikat, Alan Dershowitz, atas kapasitasnya sebagai profesor emeritus di Sekolah Hukum Harvard.
 
Kushner menyebutkan dalam sebuah pernyataan bahwa ia merasa sangat terhormat atas pengusulan dirinya untuk mendapatkan penghargaan tersebut --yang akan diumumkan pada Oktober.

Kushner -- menantu Trump-- dan Berkowitz, yang pernah menjadi utusan khusus untuk Timur Tengah, merupakan tokoh-tokoh kunci dalam perundingan perjanjian normalisasi hubungan antara Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Keempat perjanjian yang dikenal dengan Abraham Accords itu diumumkan secara terpisah dalam kurun waktu empat bulan, mulai Agustus hingga Desember 2020. Perjanjian tersebut menjadi terobosan diplomatik paling signifikan di Timur Tengah sejak 25 tahun terakhir seiring dengan konfrontasi sejumlah negara di kawasan itu dengan Iran.

Pemerintahan Presiden Joe Biden diperkirakan akan mengkaji semua perjanjian keamanan nasional yang dicapai pada masa pemerintahan Trump, termasuk mengenai pasokan senjata untuk Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

Sejumlah legislator memprotes perjanjian dengan Maroko, karena untuk mencapainya, AS harus mengakui kedaulatan Maroko di kawasan sengketa di Sahara Barat.

Donald Trump meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari 2021dengan sejumlah kontroversi, yang mungkin akan berdampak terhadap pengusulan Nobel Perdamaian untuk Kushner dan Berkowitz.

Sumber: Reuters

Baca juga: Menantu Trump luncurkan upaya perdamaian Timur Tengah

Baca juga: Kushner penasihat Trump bertolak ke Arab Saudi dan Qatar

Baca juga: Maroko sepakat normalkan hubungan dengan Israel
 
​​​​​​​
 

Trump bergegas menjual sewa minyak Alaska, sebelum Biden berkuasa

Pewarta: Suwanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021