• Beranda
  • Berita
  • Telkom raih penghargaan BCOMSS 2021 atas program "Sampah Jadi Emas"

Telkom raih penghargaan BCOMSS 2021 atas program "Sampah Jadi Emas"

1 Februari 2021 15:53 WIB
Telkom raih penghargaan BCOMSS 2021 atas program "Sampah Jadi Emas"
Menteri BUMN RI Erick Thohir (tengah) bersama Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga (paling kanan), Direktur Human Capital Management Telkom Afriwandi (kedua dari kiri), dan Direktur Keuangan Telkom Heri Supriadi (paling kiri) saat menghadiri BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2021 di area The Telkom Hub Jakarta. ANTARA/HO/Telkom

ini bukti komitmen perusahaan ikut menjaga lingkungan hidup sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia, khususnya selama masa pandemi saat ini

PT Telkom Indonesia Tbk meraih penghargaan dari BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2021, ajang dunia komunikasi perusahaan dan program keberlanjutan bagi perusahaan di lingkungan BUMN.

Penghargaan sebagai “Honorable Mention” dalam kategori Creating Shared Value diberikan atas program Sampah Jadi Emas dengan kampanye #DaurBikinMakmur yang mampu menciptakan lapangan kerja baru dan menjaga lingkungan hidup di Desa Tuksongo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

“Penghargaan ini bukti komitmen perusahaan untuk ikut menjaga lingkungan hidup sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia, khususnya selama masa pandemi saat ini," kata Direktur Human Capital Management Telkom Afriwandi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: Jasa Marga dan Telkom akan digandeng Roatex Hongaria dalam tol MLFF

Desa Tuksongo merupakan desa yang tidak jauh dari Candi Borobudur salah satu destinasi wisata utama di Indonesia.

Meningkatnya jumlah wisatawan setiap tahun, sampah yang dihasilkan pun ikut melonjak. Setidaknya sebanyak 12 ton sampah menumpuk setiap hari di kawasan Candi Borobudur, di mana 30-40 persen di antaranya adalah sampah plastik.

Dengan latar belakang itu dibentuk inisiatif melalui kolaborasi antara Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Tuksongo binaan Telkom, dapat diwujudkan masyarakat peduli lingkungan dan kreatif dalam permasalahan sampah plastik.

Ternyata sampah plastik ternyata bisa menjadi keuntungan alternatif bagi masyarakat sekitar, asalkan tahu bagaimana mengolah dan mendaur ulang sampah plastik.

Baca juga: Telkom gunakan NVIDIA DGX A100 untuk kembangkan AI dan aplikasi 5G

Langkah konkretnya antara lain meluncurkan program #DaurBikinMakmur, yakni membuat alat daur ulang plastik, terdiri atas shredder, injection dan extrusion - shredder yang mengubah bongkahan plastik menjadi potongan-potongan kecil, kemudian mencetaknya menjadi barang baru. Setelah itu, Telkom pun ikut membantu penjualan dan pemasaran barang baru tersebut.

Tak hanya itu, Telkom juga mendorong masyarakat mengumpulkan sampah plastik , di mana setiap 1 kg sampah plastik yang dikumpulkan warga akan dihargai Rp10 ribu.

“Berkat program #DaurBikinMakmur tersebut masyarakat desa menjadi lebih “pintar” dalam pemanfaatan sampah. Saat ini masyarakat sudah mulai melakukan pemilihan sampah secara mandiri,” Afriwandi.

Dalam waktu dekat, Telkom Magelang akan mengembangkan sistem IT untuk memonitoring project dan sampah keluar-masuk sampai proses penjualan ke umum.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021