Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 80,32 poin atau 2,70 persen menjadi 3.056,53 poin
Saham Korea Selatan bangkit untuk hari pertama setelah empat hari perdagangan sebelumnya mengalami penurunan, Senin, karena pembelian saham oleh investor asing dan investor institusi mengimbangi penjualan saham oleh investor ritel.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 80,32 poin atau 2,70 persen menjadi 3.056,53 poin. Volume perdagangan mencapai 957,8 juta saham senilai 20,5 triliun won (18,4 miliar dolar AS).
Indeks KOSPI mengawali perdagangan dengan naik 0,02 persen, tetapi kemudian berbalik ke bawah dan turun hampir 1 persen di tengah tingginya penjualan oleh investor ritel. Investor ritel melepas saham bersih senilai 781,4 miliar won (698,9 juta dolar AS).
Namun, indeks utama berbalik naik di sesi pagi dan melanjutkan kenaikan sepanjang sesi sore karena investor asing dan institusi menjadi pembeli bersih.
Baca juga: Saham China naik didorong aktivitas pabrik pada Januari
Data ekonomi positif mendorong sentimen di kalangan investor, kata pengamat pasar.
Dikutip dari Xinhua, ekspor Korea Selatan naik 11,4 persen dari tahun sebelumnya menjadi 48,01 miliar dolar AS pada Januari, setelah tumbuh 12,6 persen pada Desember.
Pengiriman ke luar negeri naik 4,0 persen pada November tahun lalu berkat pulihnya permintaan untuk produk teknologi buatan lokal, seperti semikonduktor.
Di antara saham-saham berkapitalisasi besar, jumlah saham yang naik melebihi jumlah yang turun. Raksasa biofarmasi Celltrion melonjak 14,2 persen dan perusahaan kimia terkemuka LG Chem naik 3,6 persen.
Produsen mobil terbesar Hyundai Motor melonjak 4,2 persen, dan afiliasinya Kia Motors naik 9,1 persen. Pemimpin pasar Samsung Electronics naik 1,2 persen, dan raksasa chip memori SK hynix naik 2,0 persen.
Indeks KOSDAQ atas saham-saham berkapitalisasi kecil menguat 28,19 poin, atau 3,04 persen, menjadi ditutup pada 956,92.
Mata uang lokal berakhir pada 1.116,5 won terhadap greenback, naik 2,3 won dari sebelumnya. Mata uang Korea Selatan terapresiasi selama dua hari perdagangan berturut-turut karena meningkatnya permintaan untuk aset pasar berkembang.
Harga obligasi berakhir lebih rendah. Imbal hasil obligasi pemerintah tiga tahun yang likuid bertambah 2,3 basis poin menjadi 0,994 persen, dan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik 3,5 basis poin menjadi 1,803 persen.
Baca juga: Saham Tokyo ditutup melambung, investor buru saham murah
Baca juga: Saham Korea Selatan melemah selama 4 hari
Pewarta: Biqwanto Situmorang
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021