Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana di Surabaya, Selasa, mengatakan berdasarkan laporan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya yang dia terima, saat ini jumlah stok plasma konvalesen di Kota Surabaya paling tinggi di Indonesia.
"Meski demikian, kami berharap para penyintas COVID-19 dapat turut serta mendukung gerakan donor plasma untuk membantu kesembuhan pasien COVID-19," katanya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan meresmikan Gerakan Arek Suroboyo Wani Donor Plasma Konvalesen sebagai gerakan bersama dalam rangka menekan angka COVID-19 di Kota Surabaya.
Baca juga: Wapres resmikan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen COVID-19
Baca juga: Ahli: Plasma konvaselen hanya digunakan untuk golongan darah yang sama
Whisnu menyampaikan, bahwa upaya yang paling utama dalam mencegah dan memutus mata rantai penularan COVID-19 adalah kesadaran masyarakat itu sendiri dalam menegakkan protokol kesehatan.
"Ini yang perlu kita tekankan terus ke masyarakat. Jangan pernah lengah dan jangan pernah lelah untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Intinya di sana, sama antibodi yang harus kita kuatkan," katanya.
Diketahui plasma konvaselen merupakan plasma darah yang diambil dari mantan penderita COVID-19 karena mengandung antibodi SARS-Cov-2 untuk kemudian plasma tersebut diproses agar dapat didonorkan.
Terapi plasma konveselen salah satu metode terapi tambahan yang dapat mengobati pasien COVID-19 dengan gejala berat dan kritis. Terapi tersebut merupakan konsep imunisasi pasif melalui donor plasma darah yang mengandung antibodi SARS-Cov-2 kepada penderita COVID-19 dengan gejala berat dan kritis.
Baca juga: PMI siapkan 31 UDD dukung gerakan nasional donor plasma konvalesen
Baca juga: Pemprov Jatim dukung alat screening COVID-19 dari ITS dirampungkan
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021