• Beranda
  • Berita
  • Onkolog: Penting kenali gejala kanker payudara lebih dini

Onkolog: Penting kenali gejala kanker payudara lebih dini

2 Februari 2021 14:30 WIB
Onkolog: Penting kenali gejala kanker payudara lebih dini
Spesialis Bedah Onkologi dr. Walta Gautama berbicara dalam diskusi tentang Peran Bidan pada Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara secara virtual, Jakarta, Selasa (2/2/2021). ANTARA/Katriana.

Kebanyakan orang, kalau kulitnya belum merah dia enggak pusing, tapi begitu kulitnya merah baru dia datang. Padahal dia stadiumnya sudah lanjut.

Spesialis Bedah Onkologi dr. Walta Gautama menekankan kepada masyarakat tentang perlunya mengenali gejala payudara lebih dini untuk menurunkan risiko keparahan penyakit dan mempercepat pengobatan serta pemulihannya.

"Kebanyakan orang, kalau kulitnya belum merah dia enggak pusing, tapi begitu kulitnya merah baru dia datang. Padahal dia stadiumnya sudah lanjut," kata Walta tentang salah satu gejala penyakit kanker payudara, dalam diskusi tentang Peran Bidan pada Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara secara virtual, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan bahwa sebagian besar orang mengenali tanda-tanda adanya kanker payudara dari beberapa gambar yang sebenarnya menunjukkan tanda-tanda gejala pada stadium lanjut. Misalnya tanda adanya warna kulit yang kemerah-merahan di area payudara.

Tanda kemerah-merahan pada kulit di area payudara tersebut sebenarnya menunjukkan bahwa penyakit kanker payudara yang dialami penderita pada umumnya sudah pada stadium 3B. Tetapi sebagian besar pasien biasanya baru memeriksakan diri ke dokter setelah menyadari adanya tanda-tanda tersebut.

Baca juga: Kanker payudara mulai menyasar generasi milenial

Baca juga: Cegah kanker payudara, Ketum Persit KCK temui Ketua YKPI


Selain itu, tanda lain yang menunjukkan bahwa seseorang sebenarnya sudah dalam stadium lanjut penyakit kanker payudara adalah tanda berupa tarikan kulit ke arah dalam puting atau puting yang tertarik ke arah dalam dan juga gambaran kulit yang tampak seperti kulit jeruk.

"Kalau sudah ada gambaran seperti ini, kita sudah harus curiga. Tapi sebenarnya kalau sudah ada gambaran seperti ini, ini sudah terlambat sebenarnya. Ini sudah masuk ke dalam stadium 3B," katanya.

Permasalahan umum yang dihadapi para penderita tersebut adalah bahwa mereka baru memeriksakan diri ketika penyakit kanker payudara yang mereka alami sudah pada stadium lanjut. Hal itu terjadi karena mereka kebanyakan tidak mengetahui gejala-gejalanya lebih awal.

Untuk itu, spesialis yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) Pusat tersebut menyampaikan tiga pesan penting yang perlu diperhatikan dalam mengenali gejala kanker payudara lebih dini.

"Pertama apabila ada benjolan, segera datang ke dokter ahli bedah onkologi, atau kalau belum ada bedah onkologi di daerahnya, boleh ke ahli bedah," katanya.

Perlunya pasien untuk segera memeriksakan diri tersebut adalah agar dia bisa mendapatkan kepastian tentang kemungkinan penyakit dari temuan gejala yang dialaminya.

Gejala berikutnya yang perlu disadari lebih awal adalah jika terdapat tanda adanya cairan yang keluar dari puting. Gejala tersebut juga perlu segera diperiksakan ke dokter.

Kemudian, jika seseorang merasakan adanya perbedaan dari kondisi payudaranya secara fisik saat dia melakukan rutinitas pemeriksaan mandiri, maka kondisi tersebut juga perlu diperiksakan ke dokter.

"Artinya dia harus konfirmasi apabila ada terasa berbeda dari biasanya, kondisi di payudaranya. Entah itu dia rasanya ada rasa nyeri atau luka di daerah puting atau bentuk puting yang sudah mulai tidak normal, itu sudah harus dipikirkan untuk periksa," katanya.

Mengenali gejala lebih dini dari tanda-tanda penyakit kanker payudara penting untuk dilakukan agar penyakit yang diderita tidak bertambah parah dan gejala awal tersebut dapat lebih cepat tertangani.*

Baca juga: Istri Kasad berikan dukungan anggota Persit penyintas kanker payudara

Baca juga: YKPI raih penghargaan Kemenkes karena terapkan 3M

Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021