• Beranda
  • Berita
  • BPJS Kesehatan Kediri pastikan aplikasi data penerima vaksin baik

BPJS Kesehatan Kediri pastikan aplikasi data penerima vaksin baik

3 Februari 2021 11:36 WIB
BPJS Kesehatan Kediri pastikan aplikasi data penerima vaksin baik
Petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Kediri, ikut memantau pemanfaatan aplikasi Primary Care (P-Care) Vaksinasi untuk mendata penerima vaksin COVID-19 bisa berjalan dengan baik. ANTARA/HO-BPJS Kesehatan/aa.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Kediri, Jawa Timur, memastikan bahwa aplikasi untuk mendata penerima vaksin COVID-19 bisa berjalan dengan baik, sehingga lebih cepat dalam memantau data penerima tersebut.

Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri Hernina Agustin Arifin mengemukakan bahwa aplikasi Primary Care (P-Care) Vaksinasi, untuk penyediaan aplikasi pendataan penerima vaksin ini terus mengalami pembaharuan guna memudahkan penggunanya (petugas vaksin).

"Aplikasi ini baru saja mengalami penyesuaian untuk mengakomodasi masukan Kementerian Kesehatan. Kami juga mencurahkan perhatian pada grup daring yang berisi petugas vaksinasi guna memastikan penggunaan aplikasi berjalan lancar," kata Hernina di Kediri, Rabu.

Aplikasi dari BPJS Kesehatan ini dimanfaatkan oleh petugas vaksin di keempat loket (meja) pelaksanaan vaksinasi, mulai dari meja pendaftaran hingga meja pencetakan kartu vaksinasi.

Baca juga: BPJS Kesehatan pantau pemanfaatan aplikasi P-Care Vaksinasi COVID-19

Ia mengatakan, dengan P-Care, Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) dapat memonitor data penerima vaksin secara real time. Sistem ini juga memudahkan petugas loket agar tidak perlu melakukan input data calon penerima vaksin secara manual, bahkan di dalamnya juga terdapat panduan pertanyaan yang perlu diajukan oleh petugas skrining di loket vaksinasi kedua.

"Petugas loket pertama cukup menginput NIK, maka identitas sisanya otomatis muncul di aplikasi. Di loket kedua, petugas mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi kesehatan calon penerima vaksin guna keperluan skrining. Pertanyaan itu sudah muncul di aplikasi, petugas cukup inputkan hasilnya saja. Dari hasil skrining tadi kemudian muncul rekomendasi apakah dapat divaksinasi, ditunda, atau tidak dapat divaksinasi. Jadi aplikasi ini alat bantu juga," kata Hernina.

Selain dimanfaatkan oleh petugas sebelum penyuntikan vaksin, aplikasi P-Care ini juga diakses oleh petugas pada loket (meja) pasca vaksinasi. Petugas loket keempat juga memanfaatkan P-Care untuk melakukan input hasil pantauan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Pada proses terakhir, P-Care akan menampilkan lembar kartu vaksinasi yang dicetak dan disimpan untuk vaksinasi selanjutnya.

Baca juga: Kominfo dukung integrasi aplikasi untuk program vaksinasi COVID-19

Ia mengaku, pihaknya juga sudah memantau secara langsung penggunaan aplikasi tersebut dan selama ini berjalan cukup baik.

"Saya beserta tim hadir di kegiatan pencanangan baik di Kediri, Nganjuk dan Blitar. Alhamdulillah selama ini berjalan lancar tanpa kendala," ujar dia.

Hingga saat ini penyuntikan vaksin COVID-19 masih dilaksanakan di fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh dinas kesehatan masing-masing kota maupun kabupaten. Penerima vaksin pada tahap I ini adalah tenaga kesehatan. Untuk Kota Kediri, vaksin yang telah diterima Dinas Kesehatan Kota Kediri sebanyak 3.680 dosis.

Baca juga: Kemenkes minta Dinas Kesehatan perbarui data sistem vaksinasi COVID-19
Baca juga: 120 faskes di Jambi terintegrasi dengan P-Care VaksinasiCOVID-19

 

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021