• Beranda
  • Berita
  • Atlet sampaikan hambatan bertanding di Thailand kepada Ketum PBSI

Atlet sampaikan hambatan bertanding di Thailand kepada Ketum PBSI

3 Februari 2021 11:57 WIB
Atlet sampaikan hambatan bertanding di Thailand kepada Ketum PBSI
Pebulu tangkis ganda putra Fajar Alfian (kanan) dan Muhammad Rian Ardianto berlatih jelang All England 2020 di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Sebanyak 25 atlet Indonesia ikut ambil bagian dan ditargetkan dapat meraih satu gelar dalam turnamen bulu tangkis tertua dunia yang akan berlangsung pada 11-15 Maret 2020 di Birmingham, Inggris. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Sejumlah atlet timnas bulu tangkis menceritakan pengalaman dan hambatan selama bertanding di Thailand kepada Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna saat melakukan kunjungan ke Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.

Dituturkan Muhammad Rian Ardianto, pebulu tangkis spesialis ganda putra, kegagalan pada debut pertama setelah vakum 10 bulan bertanding sejak pandemi ini dikarenakan kurangnya mental, fisik, dan strategi dalam bertanding.

"Dari segi mental, fisik dan strategi bertanding juga masih kurang. Ini adalah turnamen pertama kali sejak All England tahun lalu, jadi 'feeling' atau 'touchnya' hilang. Itu yang masih harus kami cari," kata Rian dalam keterangan resmi PBSI, Rabu.

Baca juga: Ketum PBSI kunjungi atlet sepulang dari turnamen Thailand

Pada kesempatan yang sama, pasangan main Rian yaitu Fajar Alfian ikut menyampaikan masukan dalam pertemuan tersebut.

Fajar menyebutkan, bertanding di tengah pandemi harus disikapi dengan baik. Pasalnya tidak ada yang mengetahui sampai kapan pandemi akan berakhir. Mau tidak mau, pemain harus beradaptasi dengan kondisi ini.

"Jadi memang kondisi seperti ini tidak seperti pertandingan pada biasanya. Saya merasakan fokusnya tidak hanya bertanding, tapi harus juga menjaga kondisi agar tetap fit. Protokol kesehatan pun sangat ketat, jadi kami mungkin memang kurang terbiasa. Tapi mau tidak mau, kondisi seperti ini harus dijalani," Fajar menjelaskan.

Baca juga: Gagal di Thailand, PBSI buat program khusus kualifikasi Olimpiade

Asisten pelatih ganda putra yang merangkap sebagai tim manajer, Aryono Miranat, turut menyampaikan permintaan maaf kepada pengurus atas prestasi pemain yang kurang maksimal dalam tiga turnamen di Bangkok.

"Mohon maaf, hasil yang kami dapatkan di Thailand kurang maksimal. Mudah-mudahan ke depannya bisa lebih baik. Seperti yang Pak Agung tegaskan ada tiga kriteria penting dalam olahraga, mental, teknik, dan fisik. Mental memang menjadi yang utama. Dan ini kita akan perbaiki terus," ucap Aryono.

Baca juga: The Daddies bersyukur dengan hasil runner-up di WTF 2020
Baca juga: Kalah di babak pertama Thailand Open II, Fajar/Rian akui tertekan

 

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021