"Dalam pertemuan dengan Gubernur Papua Barat tadi, kami, antara lain bicara masalah itu. Kami sepakat itu orang asli Papua harus mendapat prioritas dalam rekruting ASN," kata Billy, dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut disampaikannya seusai menggelar pertemuan dengan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan di Manokwari, Papua Barat, di sela kunjungan kerjanya selama empat hari, 3-6 Februari 2021.
Menurut Billy, masalah proporsionalitas orang asli Papua dalam penerimaan ASN di Bumi Cenderawasih merupakan isu lama yang tak kunjung tuntas.
Karena itu, ia berupaya mendorong agar masalah tersebut segera dipecahkan dan tidak berlarut-larut.
"Jika dibiarkan, ini persoalan sensitif yang bisa memicu masalah yang lebih luas," ujar pemilik nama lengkap Gracia Josaphat Jobel Mambrasar tersebut.
Menurut Billy, Gubernur Dominggus Mandacan telah sepakat segera menyelesaikan masalah itu sehingga dalam rekrutmen ASN di Papua Barat ke depan, maka orang asli Papua bakal mendapat prioritas.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo mengatakan telah memberi porsi 80 persen untuk warga asli Papua dalam penerimaan ASN, namun kuota itu sering disalahgunakan oleh beberapa oknum pejabat.
Selain orang asli Papua diprioritaskan dalam rekrutmen ASN, kata Billy, sejumlah isu penting terkait Papua Barat juga dibahas dengan pertemuannya dengan Gubernur Dominggus Mandacan.
"Kami juga berbicara serius mengenai rencana pembentukan Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat," kata Billy.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021