Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr Adham Baba di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan sesi latihan awal pengantaran vaksin tersebut ke Klinik Kesehatan Belaga di Sarawak pada 29 Januari dan Rumah Sakit Bintulu pada 30 Januari sebagai persiapan telah berjalan lancar.
"Fasilitas yang dipilih untuk fasa pertama ini melibatkan semua fasilitas yang telah kita kaji. Kita telah memberi dan membuat keputusan bahwa keperluan listrik dan keperluan ultra low freezer temperature (ULTF) disesuaikan dengan suhu untuk vaksin tersebut sampai. Sebelum dikeluarkan ke tempat vaksinasi yang hanya ada 120 jam untuk digunakan," ujarnya.
Menurutnya, latihan awal pengantaran tersebut untuk memastikan bekal vaksin dari pabrik perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer, di Puurs, Belgia, yang menggunakan tempat yang dingin sampai di Malaysia tanpa masalah.
"Ini adalah latihan yang amat penting kami dan ia telah berhasil dilaksanakan dan data menunjukkan tidak ada isu atau kelemahan," katanya.
Adham mengatakan fasilitas penyimpanan vaksin COVID-19 bagi fasa pertama yang dilengkapi kemudahan seperti pendingin ULTF bagi memastikan suhu yang sesuai untuk penyimpanan vaksin, sebelum dikeluarkan dan dibagikan kepada tempat vaksinasi telah dipastikan.
Baca juga: Malaysia terima paket pertama vaksin COVID-19 Pfizer pada 26 Februari
Baca juga: Studi klinis vaksin COVID-19 di Malaysia libatkan 3.000 relawan
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021