“Terkait realisasi investasi Jawa dan luar Jawa ini kabar baik bagi saya. Sebagai wakil rakyat dari luar Jawa, bertahun-tahun realisasi investasi itu Jawa sentris sekali. Dan di era Bapak Bahlil sebagai Kepala BKPM ini, ada pergeseran dari Jawa ke Luar Jawa, meskipun selisihnya masih minimalis sekali. Ini kabar baik,” ujar Hendrik dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, hal itu baru terjadi dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sehingga realisasi investasi tersebut tidak lagi bersifat Jawa sentris.
Diketahui, dalam Laporan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI), berdasarkan sebarannya, realisasi investasi selama tahun 2020 didominasi oleh penanaman modal di luar Jawa dengan total Rp417,5 triliun atau sebesar 50,5 persen, naik sebesar 11,3 persen secara year on year (yoy).
Sedangkan investasi di Pulau Jawa tercatat sebesar Rp408,8 triliun atau sebesar 49,5 persen, turun 5,9 persen secara year on year (yoy).
Legislator tersebut meminta investasi di Luar Pulau Jawa ini perlu terus ditingkatkan, terutama di wilayah Provinsi Maluku.
Berdasarkan paparan BKPM untuk penanaman modal asing, menurut negara, di posisi teratas terdapat Singapura dengan realisasi investasi paling besar yang mencapai 9,8 miliar dolar AS. Kemudian diikuti oleh Cina dengan investasi sebesar 4,8 miliar dolar AS, Hong Kong 3,5 miliar dolar AS, Jepang 2,6 miliar dolar AS, dan Korea Selatan 1,8 miliar dolar AS.
Adapun untuk target realisasi investasi pada 2021 Presiden Joko Widodo menetapkan sebesar Rp900 triliun, atau lebih besar dari target Bappenas senilai Rp856 triliun.
Baca juga: Bahlil: Investasi mulai merata ke luar Jawa, ini buktinya
Baca juga: BKPM: Pertama kali realisasi investasi di luar Jawa lebih besar
Baca juga: Luhut sebut LPI akan berdampak besar dorong investasi masuk
Baca juga: BKPM eksekusi Rp474,9 triliun investasi mangkrak
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021