• Beranda
  • Berita
  • Permintaan tes cepat COVID-19 Pasar Pramuka meningkat 5-10 persen

Permintaan tes cepat COVID-19 Pasar Pramuka meningkat 5-10 persen

4 Februari 2021 12:20 WIB
Permintaan tes cepat COVID-19 Pasar Pramuka meningkat 5-10 persen
Sejumlah warga mengantre membeli masker pada operasi pasar masker di JakMart, Pasar Pramuka, Jumat (6/3/2020). Pemprov DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya menggelar operasi pasar masker dengan harga jual Rp2.500 per masker dan Rp125.000 per boks yang bertujuan untuk mendistribusikan masker kepada masyarakat dengan harga wajar. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.

sekitar 5-10 persen saja

Sejumlah pedagang alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, mengemukakan permintaan konsumen terhadap produk tes cepat COVID-19 meningkat sekitar 5-10 persen dalam kurun sepekan terakhir.

"Sepekan ini ada peningkatan (pembelian alat tes cepat COVID-19), tapi tidak signifikan, sekitar 5-10 persen saja," kata Ketua Harian Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon, di Jakarta, Kamis siang.

Permintaan konsumen terhadap alat tes cepat di Pasar Pramuka meningkat seiring jumlah masyarakat yang tertular COVID-19 di Jakarta terus mengalami penambahan.

Kasus paparan pandemi COVID-19 di Jakarta pada Rabu bertambah 3.567 orang. Total kasus positif meningkat dari sebelumnya 276.694 kasus menjadi 280.261 kasus.

Berdasarkan data dari laman corona.jakarta.go.id, Rabu (3/2), penambahan kasus sebanyak 3.567 kasus berdasarkan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) sehari sebelumnya, yakni pada Selasa (2/2) sebagai temuan kasus hasil tes harian yang dilaporkan (temuan asli).

Baca juga: Pedagang alkes tes cepat Pasar Pramuka masih beradaptasi harga resmi

Yoyon menawarkan sejumlah produk primer kesehatan untuk keperluan masyarakat yang terindikasi terpapar COVID-19.

"Kalau di kami rata-rata produk primer untuk tes cepat antibodi maupun antigen. Harganya untuk tes cepat antibodi Rp30 ribu per alat, sedangkan antigen Rp60 ribu per alat," katanya.

Dikatakan Yoyon, penjualan alat tes cepat itu dikhususkan untuk masyarakat sebab permintaan dari rumah sakit atau tempat-tempat fasilitas kesehatan telah dipasok oleh distributor yang ditunjuk pemerintah.

"Kalau untuk rumah sakit atau dokter ada distribusi sendiri. Kalau kami untuk warga yang mau tahu, ada indikasi atau tidak," katanya.

Menurut Yoyon, permintaan konsumen yang paling banyak adalah produk tes cepat antibodi karena penggunaannya yang mudah dan simpel.

Baca juga: Pengelola temukan lagi pedagang positif COVID-19 di Pasar Pramuka

Pedagang alat kesehatan lainnya, Alferdi, mengatakan harga alat tes cepat COVID-19, khususnya antigen masih bervariasi di tingkat pedagang Pasar Pramuka.

"Kalau saya untuk alat antigennya Rp80 ribu per alat. Kalau antibodi masih relatif sama di harga Rp30 ribu per alat," katanya.

Pedagang yang berjualan di lantai dasar Pasar Pramuka itu mengatakan mayoritas pembelian alat kesehatan dilakukan secara daring.

"Tapi ada juga masyarakat yang datang langsung ke toko buat liat sendiri barangnya. Biasanya dari klinik untuk beli tes cepat antibodi," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021