• Beranda
  • Berita
  • Belasan negara tertarik pada rencana pengadaan vaksin Uni Afrika

Belasan negara tertarik pada rencana pengadaan vaksin Uni Afrika

4 Februari 2021 19:04 WIB
Belasan negara tertarik pada rencana pengadaan vaksin Uni Afrika
Petugas kesehatan mendampingi pasien di dalam tenda yang dipasang di lapangan parkir Rumah Sakit Akademi Steve Biko di Pretoria, Afrika Selatan, Senin (11/1/2021), di tengah penguncian nasional akibat wabah penyakit virus corona (COVID-19). ANTARA FOTO/REUTERS/Siphiwe Sibeko/HP/djo
Sekitar 16 negara Afrika telah menunjukkan minat untuk mengamankan vaksin COVID-19 melalui inisiatif Uni Afrika (AU) yang bertujuan memberikan alokasi dalam tiga minggu ke depan, kata kepala badan pengendalian penyakit kontinental pada Kamis.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC) AU John Nkengasong, mengatakan 16 negara sejauh ini telah mengajukan permintaan vaksin di bawah Tim Tugas Akuisisi Vaksin Afrika (AVATT) blok tersebut, yang mulai beroperasi pada pertengahan Januari.

"Sehubungan dengan AVATT, 16 negara kini telah menyatakan minat mereka untuk total 114 juta dosis vaksin," kata Nkengasong pada konferensi pers virtual.

"Harapan kami dalam dua sampai tiga minggu ke depan, mereka sudah mendapatkan vaksin. Tetapi saya tidak bisa memberi Anda tanggal tertentu," ujar dia menambahkan.

Ketika negara-negara kaya mendorong imunisasi massal, Afrika berusaha untuk mengimunisasi 60 persen dari 1,3 miliar penduduknya dalam tiga tahun ke depan. Hanya segelintir negara Afrika yang sudah mulai memberikan dosis vaksin.

Blok AU awalnya mendapatkan 270 juta dosis dari produsen untuk negara anggota, kemudian akhir Januari mengatakan akan menerima 400 juta dosis vaksin AstraZeneca.

Secara terpisah dari upaya AU, Afrika akan menerima sekitar 600 juta dosis vaksin tahun ini melalui fasilitas COVAX --yang ikut dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Meskipun COVID-19 belum menyerang Afrika separah yang dikhawatirkan beberapa ahli, perbedaan kekayaan, kesulitan logistik, dan "nasionalisme vaksin" oleh negara-negara kaya dapat merugikan benua termiskin di dunia.

Afrika telah melaporkan 3,5 juta infeksi dan 88.000 kematian, menurut hitungan Reuters. Jumlah kematian benua itu lebih sedikit daripada Amerika Serikat, Brazil, India, Meksiko, dan Inggris.


Sumber: Reuters

Baca juga: Zimbabwe segera mendapat vaksin COVID-19 dari China

Baca juga: Gelombang pertama vaksin COVID tiba di Afrika Selatan

Baca juga: Presiden Afrika Selatan minta negara maju tidak timbun vaksin COVID-19


 

Menlu Retno terpilih menjadi Ketua Kerja Sama vaksin COVID-19 COVAX

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021