• Beranda
  • Berita
  • Ketua Olimpiade Tokyo minta maaf usai lontarkan komentar seksis

Ketua Olimpiade Tokyo minta maaf usai lontarkan komentar seksis

4 Februari 2021 22:39 WIB
Ketua Olimpiade Tokyo minta maaf usai lontarkan komentar seksis
Dokumentasi - Yoshiro Mori, Presiden Komite Penyelenggara Pertandingan Olimpiade Tokyo 2020 ketika ia menghadiri konferensi pers setelah pertemuan telepon dengan Presiden IOC Thomas Bach di Tokyo, Jepang, Selasa (24/3/2020). ANTARA/REUTERS/Issei Kato/am.

Saya sangat menyesal dan saya ingin menarik kembali ucapan saya

Ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo Yoshiro Mori menyampaikan permintaan maaf atas komentar seksis yang mengatakan tentang kaum perempuan yang terlalu banyak berbicara.

Kendati banyak mendapat kencaman, Mori menyatakan bahwa ia menolak mundur dari jabatannya. Ia mengakui komentarnya itu tidak pantas dan bertentangan dengan semangat Olimpiade.

“Saya sangat menyesal dan saya ingin menarik kembali ucapan saya,” kata Mori dikutip dari Reuters, Kamis.

Baca juga: Ketua Olimpiade Tokyo ingin mundur usai lontarkan komentar sensitif

Dia juga disebut sudah mengirimkan pernyataan maaf ke Komite Olimpiade Internasional. Juru bicara IOC menganggap masalah itu telah selesai.

Namun permintaan maaf itu justru dianggap publik sama sekali tidak seperti permintaan maaf yang tulus.

“Dia tak punya pilihan lain selain minta maaf karena dia telah dikecam. Saya pikir semua orang bisa melihat bahwa ia tak begitu menyesal. Itu tak seperti permintaan maaf,” kata seorang konsultan hubungan masyarakat Keiko Ishikawa.

Sementara seorang profesor hukum di Musashino Art University, Yoko Shida, mengatakan komentar Mori bertentangan dengan prinsip IOC dan itu akan sulit meredakan kekhawatiran publik terhadap Olimpiade.

“Hal ini biasanya akan berujung pada tuntutan pengunduran diri,” kata Shida.

Baca juga: Penyelenggara Olimpiade terbitkan panduan cegah COVID-19 di Tokyo 2021

Mori menjadi pusat perhatian setelah melontarkan komentar seksis dalam rapat dewan Komite Olimpiade Jepang, Rabu.

Mantan perdana menteri Jepang itu mengatakan enggan menambah jumlah anggota wanita karena dianggap terlalu banyak bicara yang membuat mereka menjengkelkan.

“Jika kita menambah jumlah anggota wanita, kita harus memastikan mereka diberikan batasan waktu bicara sebab mereka sulit berhenti, dan itu menjengkelkan,” kata Mori dilaporkan media lokal.

Komentar Mori langsung membuat geger media sosial, bahkan muncul tagar #Moriresign yang menjadi trending Twitter di Jepang.

Baca juga: Jepang pastikan keberlangsungan Olimpiade Tokyo meski masih pandemi
Baca juga: Florida tawarkan diri gantikan Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021