Data yang diterima ANTARA di Jakarta, menyebut, tambahan sebesar itu hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) Kamis (4/2) terhadap 18.041 spesimen dengan hasil 3.340 positif dan 12.531 negatif.
Jika dibanding sepekan terakhir, 3.340 kasus ini paling rendah dibanding Kamis (4/2) 3.632 kasus, Rabu (3/2) 3.567 kasus, Selasa (2/2) 3.362 kasus, Senin (1/2) 3.614 kasus, Minggu (31/1) 3.474 kasus, Sabtu (30/1) 3.491 kasus dan Jumat (29/1) 3.448 kasus.
Juga, jika dibanding dengan penambahan pada hari Jumat (22/1) sebanyak 3.792 kasus yang merupakan penambahan tertinggi selama pandemi.
Sementara itu, pasien sembuh dari paparan COVID-19 di Jakarta bertambah 2.547 orang sehingga totalnya menjadi 256.702 orang atau 89,4 persen dari jumlah total kasus positif COVID-19 saat ini sebanyak 287.233 kasus.
Sementara itu, 26.029 orang masih dirawat/diisolasi, 4.502 orang meninggal dunia atau senilai 1,6 persen dari total kasus positif.
Dari jumlah tes, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 di angka 20,3 persen.
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan persentasenya tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.
Terakhir, persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Maret 2020 sebesar 10,4 persen.
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 Jakarta bertambah 4.345 pada Kamis
Baca juga: Kasus COVID-19 di DKI Jakarta bertambah 3.567
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021