Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berharap binatang tarsius, yang merupakan primata endemik langka asal Belitung, Babel, dapat terjaga kelestariannya guna mendukung peningkatan wisatawan.Tadi, dapat lihat tarsiusnya sekitar 45 detik, lumayan karena bisa lihatnya dekat
"Saya berharap binatang tarsius dapat dilestarikan dan dikelola dengan baik dengan perhatikan kelestarian lingkungannya agar menjadi daya tarik wisatawan," kata Sandiaga ketika berkesempatan menyaksikan hewan tarsius secara langsung di Bukit Peramun, Belitung, Sabtu.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Sandiaga Uno berhasil menyaksikan hewan primata langka itu walau hanya selama 45 detik.
Baca juga: Babel kembangkan wisata Batu Mentas penangkaran tarsius
Tarsius merupakan primata endemik langka yang hanya bisa dijumpai di Pulau Belitung dengan memiliki ciri-ciri mata sangat besar dengan tubuh sangat kecil sebesar telapak tangan.
"Tadi, dapat lihat tarsiusnya sekitar 45 detik, lumayan karena bisa lihatnya dekat," ujarnya.
Ia mengingatkan demi menjaga kelestarian hewan tersebut maka jumlah pengunjung yang ingin menyaksikannya dibatasi.
Hal tersebut dilakukan karena kondisi tarsius yang ada di Bukit Peramun jumlahnya hanya tersisa sekitar 80 ekor.
"Tdak boleh terlalu banyak orang yang lihat, kunjungannya dibatasi, kalau ramai hewan ini mudah stres," katanya.
Ia berharap semua pihak dapat menjaga kelestarian hewan tersebut dan mengembangkan destinasi Bukit Peramun menjadi ekowisata.
"Ini menjadi produk unggulan wisata di tengah pandemi karena masyarakat banyak mencari produk wisata yang tentunya di udara terbuka," ujarnya.
Baca juga: Menparekraf inginkan hutan Juru Seberang Babel jadi destinasi wisata
Baca juga: Menparekraf tinjau rencana pengembangan hutan sosial di Belitung
Pewarta: Kasmono
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021