“Saya rasa Anda akan segera mendengar (kabar) ini, tetapi saya sedang ditahan,” katanya.
“(Saya) dituduh atas sesuatu, tapi saya tak yakin apa itu. Saya baik-baik saja dan kuat, dan tidak bersalah atas apa pun,” ujarnya, dengan menyertakan emoji tersenyum.
Setelah itu, ia tidak bisa dihubungi.
Turnel menjadi warga negara asing pertama yang diketahui ditangkap di Myanmar sejak para jenderal militer merebut kekuasaan pada Senin (1/2) atas tuduhan penipuan dalam pemilu 8 November 2020 --yang secara telak dimenangkan oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi.
Kementerian luar negeri Australia belum bersedia berkomentar.
Turnell adalah profesor ekonomi di Macquarie University di Sydney dan telah selama beberapa tahun menjadi penasihat Suu Kyi tentang kebijakan ekonomi.
Pada Sabtu, beberapa ribu pengunjuk rasa berkumpul di kota terbesar kedua di Australia, Melbourne, untuk mengecam kudeta tersebut dan menuntut pembebasan Suu Kyi.
Rekaman televisi dan media sosial memperlihatkan orang-orang yang mengenakan warna merah NLD, membawa potret Suu Kyi dan menyanyikan "Kami Tidak Akan Puas Sampai Akhir Zaman", lagu kebangsaan Myanmar gerakan pro demokrasi tahun 1988 negara itu, yang kemudian secara brutal dijatuhkan oleh pemerintah militer.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ajudan senior Aung San Suu Kyi ditangkap
Baca juga: Kepolisian Myanmar resmi tahan Suu Kyi atas tuduhan impor ilegal
Baca juga: DK PBB minta militer Myanmar bebaskan Suu Kyi
Militer Myanmar merebut kekuasaan, menahan Aung San Suu Kyi
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021