Seorang aparatur sipil negara (ASN) disalah satu rumah sakit Provinsi Bangka Belitung, inisial D (40) meninggal dunia di rumah sakit Depati Bahrin Sungailiat Kabupaten Bangka karena positif COVID-19.tidak melakukan isolasi mandiri jika diketahui positif COVID-19
Juru bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra di Sungailiat, Senin mengatakan, D merupakan warga asal Kecamatan Sungailiat masuk ke rumah sakit tanggal 1 Februari 2021 dengan keluhan sesak nafas dan hilang indra penciuman.
"Sebelum masuk ke rumah sakit yang bersangkutan diketahui positif COVID-19 berdasarkan hasil tes antigen pada 28 Januari 2021, namun D yang bekerja di salah satu rumah sakit pemerintah provinsi memilik melakukan isolasi mandiri di rumahnya," jelasnya.
Boy Yandra menyesalkan adanya warga yang diketahui positif COVID-19, melakukan isolasi mandiri padahal pemerintah daerah melarang dan sudah menyediakan ruang karantina.
"Kejadian ini hendaknya menjadi peringatan masyarakat agar tidak melakukan isolasi mandiri jika diketahui positif COVID-19," ujarnya.
Dengan meninggal satu orang pasien COVID-19, terdata sampai sekarang sudah 19 orang terpapar COVID-19 meninggal dunia yang tersebar disejumlah wilayah kecamatan.
Data terakhir dari 19 pasien COVID-19 yang meninggal dunia tersebut masing-masing dari Kecamatan Sungailiat sebanyak sembilang orang, Kecamatan Belinyu tiga orang, Kecamatan Mendo Barant dua orang, Kecamatan Pemali tiga orang, Kecamatan Merawang satu orang dan dari Kecamatan Riau Silip satu orang.
Angka kumulatif sementara perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Bangka berdasarkan data informasi Dinas Kesehatan setempat total kasus sebanyak 1.463 orang dan 1.402 orang sudah sembuh serta 19 pasien meninggal dunia sedangkan 43 orang masih menjalani proses kesehatan melalui isolasi dan karantina.
"Dari data angka kasus itu diketahui tingkat kesembuhan pasien COVID-19 sebesar 95,58 persen dan diharapkan angka penambahan kasus segera ditekan sehingga wilayah Kabupaten Bangka kembali ke zona hijau," jelas Boy Yandra.
Hanya saja kata Boy Yandra, untuk mencapai ke zona aman dari penyebaran virus jenis baru corona, diperlukan semangat dan komitmen bersama meningkatkan disiplin protokol kesehatan.
"Meskipun vaksin COVID-19 sudah ditemukan dan sudah dilakukan penyuntikan, tetapi prokol kesehatan tetap harus diterapkan oleh masyarakat tanpa terkecuali," katanya.
Baca juga: Tempat terbatas, Bangka Barat ajak RT/RW dampingi warga isolasi
Baca juga: Sampel melonjak, hasil usap Bangka Barat paling cepat 4 hari
Baca juga: Satgas perpanjang kebijakan tes antigen di Pelabuhan Tanjungkalian
Pewarta: Kasmono
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021