• Beranda
  • Berita
  • Anies sebut krisis COVID-19 mempercepat perubahan perilaku

Anies sebut krisis COVID-19 mempercepat perubahan perilaku

8 Februari 2021 14:37 WIB
Anies sebut krisis COVID-19 mempercepat perubahan perilaku
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan di acara Konvensi Nasional Media Massa dengan tajuk "Pers Nasional Bangkit Dari Krisis akibat COVID-19 dan Tekanan Disrupsi Digital" dalam menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 2021 secara virtual, Senin (8/2/2021). ANTARA/Panitia HPN 2021.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan krisis akibat pandemi virus corona (COVID-19) mempercepat perubahan perilaku.

"Dalam situasi krisis, dalam situasi di mana terjadi perubahan yang amat cepat, kami sering istilahkan di antara kita di DKI bahwa krisis ini adalah perubahan yang dipercepat. Jadi kalau yang mengalami krisis, sebutlah ini adalah accelerated change," kata Anies pada Konvensi Nasional Media Massa dengan tajuk "Pers Nasional Bangkit Dari Krisis akibat COVID-19 dan Tekanan Disrupsi Digital" dalam menyambut Hari Pers Nasional (HPN) secara virtual, Senin.

Bagi pemerintah, kata Anies, dalam menghadapi krisis ini harus dengan cara bekerja dengan cepat dan tepat.

"Dan media bantu menjadi mata dan telinga atas apa yang senyatanya terjadi di lapangan. Karena itu kami apresiasi media, karena feedback itu membantu bagi kita memastikan kebijakan langkah yang berjalan baik di lapangan," kata Anies.

Namun ketika pemerintah tengah berusaha bekerja cepat dan tepat, tetap harus ada kesamaan kesadaran, kesetaraan pengetahuan, pemahaman yang tepat dan siapa yang bisa memainkan peran itu.

"Kemudian teman teman pers memiliki kesempatan untuk memiliki peran membangun kesadaran. Karena inilah yang kemudian bisa memunculkan bagaimana saya pakai masker, jaga jarak, itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman kita dan hari ini media menjadi instrumen yang luar biasa penting," tutur Anies.

Baca juga: Anies: Krisis COVID-19 butuh keserasian kebijakan makro dan masyarakat
Baca juga: Anies: Kalahkan COVID-19 panggilan sejarah bagi dunia jurnalistik


Instrumen penting itu terutama dalam memonitor kebijakan pemerintah termasuk soal 3T (testing, tracing, treatment) dan mengampanyekan prilaku 3M (memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan) di masyarakat.

"Kemudian peran media, untuk menjadi penyambung untuk bisa memastikan pertama pemerintah benar mengerjakan 3T, karena media kata Pak Nuh (Ketua Dewan Pers M Nuh) tadi, membawa peran memastikan bahwa proses pemerintahan berjalan dengan benar sebagai salah satu pilar demokrasi," katanya.

Namun di sisi lain, media juga harus mengajak masyarakat, mencerahkan dan mencerdaskan untuk menjalankan 3M dengan benar. Ini adalah peluang sejarah yang harus diambil teman-teman media.

"Saya percaya pers Indonesia selalu jadi bagian penting dalam proses kebangsaan, proses perjalanan republik ini," tutur Anies.

Hari Pers Nasional 2021 ini dilaksanakan di Jakarta dengan berlokasi di Pantai Ancol, Jakarta Utara. Dalam Konvensi Nasional Media Massa itu terdapat diskusi yang berlangsung dua sesi dengan tema berbeda.

Pada sesi pertama, bertajuk "Membangun Ekosistem Pers Nasional Yang Berkelanjutan dengan sambutan dari Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh dan Gubernur DKI Anies Baswedan, sementara pengisi diskusi adalah Menkominfo Johny G Plate, pengusaha media Hary Tanoesoedibjo, Pengurus Pusat Media Siber Indonesia Anthony Wonsono, Australian Competition & Consumer Commission (ACCC) Merrin Hambley dan Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo.

Sementara pada sesi kedua, bertajuk "Pers Nasional Bangkit dari Krisis Ekonomi Akibat Pandemi COVID-19" dengan dihadiri Menkumham Yasonna Laoly (keynote speaker), Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Forum Pemred Kemal E Gani, Dirut PT Telkom Ririek Adriansyah dan redaktur senior Harian Kompas Ninuk M Pambudy.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021