Rumah Sakit Lapangan TNI Angkatan Darat (RSL TNI-AD) telah melayani sebanyak 1.230 orang pengungsi korban gempa di Kabupaten Mamuju dan Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).RSL TNI AD sejak didirikan pada 25 Januari sampai dengan 7 Februari 2021 telah melayani pasien 1.230 orang pengungsi gempa
Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah (Dandenkesyah) Korem 142 Tatag Mamuju, Letkol (Ckm) Asnawai, S.Kep.Ners, di Mamuju, Senin, mengatakan RSL TNI AD sejak didirikan pada 25 Januari sampai dengan 7 Februari 2021 telah melayani pasien 1.230 orang pengungsi gempa.
Ia mengatakan, para pasien yang datang tersebut memiliki berbagai penyakit yang dikeluhkan dan terdapat juga pasien yang melakukan rawat jalan sebanyak 59 orang .
Saat ini, kata dia, di RSL TNI AD sebanyak lima orang menjalani perawatan inap dan 62 orang lainnya sudah di nyatakan sembuh.
Menurut dia, terdapat pula sebanyak 41 orang telah menjalani operasi baik caesar, orthopedi, bedah umum maupun bedah onkologi atau tumor.
RSL TNI-AD yang berdiri lapangan Tammajarra Markas Korem 142 Taroada Tarogau (Tatag) pertama kali didirikan di Indonesia.
RS lapangan bantuan KASAD itu mampu menampung hingga 100 orang untuk melakukan pelayanan kesehatan korban gempa di Mamuju dan Majene.
Jumlah personel batalyon kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan sebanyak 147 orang, terdiri atas para medis dan tenaga ahli terutama dokter-dokter spesialis di RS lapangan itu.
Selain itu, RS lapangan itu juga didukung oleh 17 orang dokter, di antaranya dokter spesialis termasuk dokter umum, apoteker, gizi dan perawat serta tenaga kesehatan lainnya, demikian Asnawai.
Baca juga: RS TNI-AD tampung 100 korban gempa Sulbar
Baca juga: RS lapangan dukungan Kasad di lokasi gempa Sulbar sudah beroperasi
Baca juga: RS TNI AD Palangka Raya obati pasien COVID-19 juga gunakan madu murni
Baca juga: RS Lapangan TNI AD di Solo antisipasi meledaknya COVID-19
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021