"Sebelum meninggal, almarhum sempat mengeluh masuk angin, sakit kepala, dan gatal-gatal selama satu malam berada di dalam tenda pengungsian," kata Kakak Ipar korban Nengsih di lokasi pengungsian, Senin.
Nengsih mengatakan korban mengungsi bersama anak dan istrinya setelah dievakuasi oleh petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi akibat rumahnya terendam banjir setinggi satu meter.
Sebelum banjir, kata Nengsih, korban dalam kondisi sehat dan beraktivitas seperti biasanya, namun saat banjir menerjang wilayah Cikarang sejak Jumat (5/2) malam, tempat tinggalnya mulai terendam banjir hingga satu meter lebih.
Baca juga: Korban banjir Bekasi berstatus OTG dievakuasi ke hotel isolasi
Baca juga: Kabupaten Bekasi klaim siap hadapi banjir
"Mulai kelihatan gejalanya di posko pengungsian banjir," ucapnya.
Nengsih mengaku sebelum meninggal, korban sempat terjatuh di kamar mandi saat hendak buang air. Korban dinyatakan meninggal pada Senin pukul 07.00 WIB dan langsung dikebumikan di TPU Kampung Walahir, Desa Karang Raharja, Kecamatan Cikarang Utara.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, berdasarkan laporan anggotanya di lapangan, korban meninggal dalam kondisi sakit.
"Informasinya sakit, dan korban berada di posko banjir Karang Raharja Kecamatan Cikarang Utara," katanya.*
Baca juga: Bekasi buka hotel khusus OTG terdampak banjir
Baca juga: Banjir rendam 12 kecamatan di Kabupaten Bekasi
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021