"Belanja online berkembang dari sekedar pengalaman transaksional menjadi pengalaman yang lebih sosial, dimana platform e-commerce mengintegrasikan lebih banyak elemen interaktif, seperti game dan live streaming untuk mengajak pengguna berpartisipasi," kata Direktur Shopee Indonesia, Handhika Jahja, dalam keterangan pers, dikutip Selasa.
Baca juga: ShopeePay dan Pawoon dorong transaksi nontunai untuk UMKM
Dia memprediksi ada tiga trend utama untuk e-commerce di Indonesia, yang pertama berkaitan dengan pembayaran digital yang semakin meningkat tahun ini.
Masyarakat semakin terbiasa dengan keberadaan e-commerce sehingga pembayaran digital menjadi cara bertransaksi favorit. ShopeePay, dompet digital mereka, meningkat empat kali lipat untuk jumlah total transaksi di seluruh negara tempat Shopee beroperasi, termasuk Indonesia.
Menurut Handhika, peningkatan terbesar berasal dari pengguna di atas 50 tahun. Mereka juga mencatat kenaikan sembilan kali lipat untuk pedagang luar jaringan yang mengadopsi dompet digital milik mereka.
Kebiasaan berbelanja online berkaitan erat sektor logistik, yang akan menjadi semakin penting untuk pengiriman yang efisien. Catatan Shopee, ada peningkatan di atas 4,5 kali lipat untuk pengiriman produk makanan dan kesehatan dari gudang mereka.
Prediksi terakhir, mitra merk maupun penjual diperkirakan akan memakai strategi ritel yang inovatif untuk menjangkau pelanggan di masa pandemi ini.
Berjualan online bisa menjasi sumber pendapatan yang besar bagi penjual sehingga perlu e-commerce pun perlu beradaptasi berkolaborasi untuk strategi yang inovatif ini.
Shopee mencontohkan salah satu kolaborasi mereka untuk merk kecantikan yaitu pengalaman berbelanja online menggunakan kecerdasan buatan untuk analisis perawatan kulit yang cocok untuk konsumen.
Baca juga: ASDP gandeng dompet digital untuk pembayaran tiket ferry
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021