Petenis Jerman yang juga semifinalis tahun lalu dan kini mengincar gelar Grand Slam perdananya, dikalahkan petenis peringkat 73 dunia asal Amerika itu pada set pertama sebelum kemudian menyamakan kedudukan menjadi 6-7 (8/10), 7-6 (7/5 ), 6-3, 6-2 sekaligus mengunci kemenangannya.
Pertandingan itu dirasa lebih berat dari yang diduga Zverev sehingga dia meluapkan kemarahan dengan menghancurkan raketnya di set kedua. Setelah itu Zverev kembali tenang dan memenangkan laga.
Baca juga: Petenis Jerman Zverev tinggalkan manajemen atlet milik Federer
Baca juga: Dilarang ke toilet, Shapovalov ngomel pada wasit
"Dia bermain luar biasa. Dia membuat saya kesulitan, terutama pada tie-break set kedua," kata Zverev, yang memasuki babak kedua untuk tahun kelima berturut-turut seperti dikutip AFP.
"Saya senang bisa lolos. Melewati babak pertama Grand Slam itu tidak pernah mudah. Badan saya terasa sedikit lelah."
Pada babak selanjutnya dia akan bertemu dengan Taro Daniel asal Jepang atau petenis kualifikasi Amerika Maxime Gressy.
"Bagi saya, semakin lama pertandingan berjalan maka itu semakin baik untuk permainan saya. Itu sesuatu yang positif," katanya.
"Saya masih merasakan perut dan punggung sedikit nyeri, jadi kekuatan servis penuh seperti biasanya," tambahnya setelah menjalani perawatan karena cedera punggung pada ATP Cup pekan lalu.
Di ATP Cup, petenis berusia 23 tahun itu berhasil mengalahkan petenis peringkat 12 dunia Denis Shapovalov dan menaklukkan peringkat teratas Novak Djokovic, sebelum akhirnya menyerah oleh petenis peringkat empat dunia Daniil Medvedev.
Zverev berambisi menjadi juara tunggal putra Grand Slam termuda sejak Djokovic memenangkan gelar di Melbourne Park pada 2011.
Baca juga: Hasil Australian Open: Djokovic dan Serena lolos ke babak kedua
Baca juga: Djokovic kantongi kemenangan pertama di ajang Grand Slam favorit
Baca juga: Thiem lega lalui babak pertama Australian Open 2021
Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021