Direktur Utama PT Trimegah Asset Management Antony Dirga memprediksi dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) industri reksa dana akan tumbuh 10 persen hingga 15 persen sepanjang 2021.Jadi harapannya mungkin uang-uang ini yang sudah aktif di capital market, akan beralih sebagian di industri reksa dana untuk dikelola oleh manajer-manajer profesional
Menurut Antony, masyarakat mulai kembali beraktivitas dan kegiatan ekonomi akan mulai berjalan lebih lancar setelah dilakukan pendistribusian vaksin COVID-19,
"Orang kembali bekerja dengan lebih aktif di kantor. Mungkin paruh kedua mereka memiliki waktu yang lebih sedikit untuk trading sendiri. Jadi harapannya mungkin uang-uang ini yang sudah aktif di capital market, akan beralih sebagian di industri reksa dana untuk dikelola oleh manajer-manajer profesional seperti kami salah satunya. Jadi mungkin pertumbuhannya akan lebih tinggi dari tahun lalu, bisa 10 sampai 15 persen untuk tahun ini," ujar Antony saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Antony menuturkan industri reksa dana memang dalam dua tahun terakhir yaitu 2019 dan 2020, agak relatif stagnan di kisaran 5-7 persen. Tahun ini industri reksa dana berpeluang membaik meski juga masih terdapat sejumlah tantangan, terutama pandemi COVID-19 yang masih belum tampak akan mereda.
"Tahun ini is not gonna be an easy year ya, bukan tahun yang mudah. Saya kira dengan adanya rebound di market, tentu saja akan ada banyak animo. Kita lihat partisipasi investor ritel bukan hanya di reksa dana, tapi juga trading di saham langsung. Bukan melalui investasi di reksa dana," kata Antony.
Dari sisi kelas aset, lanjut Antony, reksa dana saham akan menjadi yang terbaik untuk tahun ini setelah pada tahun lalu banyak reksa dana saham yang negatif.
Menurut Antony, bursa saham domestik akan cukup bullish atau menguat untuk tahun ini.
"Tapi saya rasa reksa dana saham paling bull tahun ini, diikuti reksa dana campuran, lalu kemudian fixed income, of course terakhir money market karena itu paling stabil," ujar Antony.
Trimegah AM baru saja menerbitkan reksa dana baru yaitu reksa dana indeks berbasis ekuitas, Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, seiring dengan perekonomian domestik yang diyakini akan mulai pulih pada tahun ini.
Reksa dana tersebut dibentuk sebagai alternatif atau pilihan investasi yang bertujuan untuk memberikan potensi pertumbuhan dalam jangka panjang sejalan dengan kinerja indeks melalui pendekatan investasi pasif dengan mereplikasi FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.
Fund Manager PT Trimegah Asset Management Augustinus Gerald Windoe mengatakan reksa dana tersebut berpotensi memberikan imbal hasil sebesar 9-10 persen.
"Kalau kita lihat sekarang IHSG 6.200, target indeks kita 6.700-6.800 di akhir tahun. Jadi kira-kira mungkin ada peluang 9-10 persen. Tentu saja kita mengharapkan konstituen pembentuk dari FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index ini bisa out perform dibandingkan konstituen yang ada di IHSG. Kami rasa potensinya masih besar di tahun ini," ujar Gery, panggilan akrabnya.
Baca juga: Ekonomi diyakini pulih tahun ini, Trimegah terbitkan reksa dana baru
Baca juga: Volatilitas masih tinggi, MI sarankan investor pilih reksa dana ETF
Baca juga: Reksa dana tumbuh, bukti investor masih percaya produk pasar modal
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021