"Untuk saat ini hingga April kami telah mengalokasikan hampir sembilan juta dosis," kata Menteri Kesehatan Ethiopia Lia Tadesse, Selasa.
"Dalam tahun ini kami ingin memastikan kami mendapatkan sedikitnya 20 persen dari populasi," kata dia kepada Reuters.
Ethiopia terbuka untuk menerima sumbangan vaksin, tambah Lia, dan mengatakan negara itu tidak melakukan pengadaan dosis secara mandiri tetapi hanya melalui Fasilitas COVAX.
Lia tidak merinci vaksin mana yang akan diterima Ethiopia melalui COVAX.
"Kami tidak mendapatkan vaksin khusus, yang kami dapatkan berdasarkan ketersediaan fasilitas COVAX," ujar dia.
Lebih dari 142.000 orang Etiopia dinyatakan positif COVID-19 dengan lebih dari 2.100 meninggal dunia karena penyakit tersebut, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
COVAX dipimpin bersama oleh WHO, Aliansi Vaksin Global (GAVI), Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), dan Dana Anak-anak PBB (UNICEF).
Negara-negara Afrika berjuang keras untuk mendapatkan pasokan vaksin COVID-19 bagi 1,3 miliar populasi mereka, bahkan ketika negara-negara kaya di belahan lain di dunia berpacu dengan kampanye imunisasi massal.
Hanya sedikit negara di benua itu yang mulai memberikan vaksin.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pandemi COVID-19, KBRI tak undang warga Ethiopia dalam upacara HUT RI
Baca juga: Pengadaan vaksin global hadapi tantangan
Baca juga: COVAX WHO mulai kirim 90 juta dosis vaksin COVID ke Afrika
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021