Sukirno mengatakan batu meteor seberat 1,7 kilogram itu hendak dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan rencananya untuk naik haji dirinya beserta istri.
"Iya memang rencananya mau saya jual. Uangnya itu untuk kebutuhan, terus kalau memang cukup untuk saya dan istri naik haji," kata dia, Selasa.
Selain itu untuk kebutuhan, dirinya juga mengaku tidak tahu batu meteor tersebut hendak diapakan. Karena itu, ia berencana akan menjualnya.
Baca juga: Itera imbau batu meteor diserahkan ke lembaga terkait untuk diteliti
Baca juga: Peneliti Itera pastikan batu jatuh di Lampung Tengah adalah meteor
"Saya cuma petani biasa, tidak tahu batu itu mau diapakan. Kalau saya simpan juga untuk apa," katanya lagi.
Namun, Sukirno belum mematok harga batu meteor miliknya tersebut. Sebab, ia tak tahu berapa harga pasti batu yang ditemukan di lahan sawahnya.
"Makanya itu saya tidak menggebu-gebu mau menjualnya. Kalau ada yang menawar, ya, saya pertimbangkan dulu," ujarnya.
Sebelumnya, warga Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah digegerkan dengan penemuan batu meteor pada 28 Januari 2021 lalu. Batu pertama ditemukan di rumah Munjilah dengan berat 2,2 kg dan kedua ditemukan Sukirno di sawah miliknya.*
Baca juga: Itera teliti kebenaran batu meteor di Desa Astomulyo Lampung
Baca juga: Lapan: Dentuman di langit Bali diduga dari meteor jatuh
Pewarta: Agus Wira Sukarta dan Hendra Kurniawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021